Monday, April 8, 2013

Meski Krisis Nuklir, Korut Malah Makin Ramah Pada Turis


Pyongyang - Situasi politik di Asia Timur memanas gara-gara Korea Utara ngotot mempertahankan program nuklirnya. Tapi siapa sangka, Korea Utara justru semakin ramah kepada wisatawan.

Dilansir dari The Sydney Morning Herald, Senin (8/4/2013) pemerintah Pyongyang, makin membuka diri terhadap wisatawan tahun ini. Operator wisata asal Inggris, Regent Holiday, mengatakan peningkatan ketertarikan akan perjalanan ke negara garis keras ini.

Pertanyaan mengenai wisata ke Korea Utara, ada peningkatan sekitar 400 persen. Manajer Pemasaran Regent, Gillian Leaning mengatakan, sebuah negara yang punya berita baik atau buruk, membuat orang penasaran.

"Korea Utara biasanya tidak masuk dalam radar travel, tapi sekarang orang ingin tahu sendiri seperti apa Korea Utara itu," kata Leaning.

Jumat lalu, pemerintahan Kim Jong-un berkata pada Inggris untuk mempertimbangkan mengevakuasi kedutaannya di Pyongyang. Namun, Kementerian Luar Negeri Inggris tidak mengeluarkan larangan ke Korea Utara. Tetapi, bisa saja situasi itu berubah.

Regent Holidays biasanya membawa 200 wisatawan setiap tahun ke Korea Utara. Tur yang diawasi ketat pemerintah Korut ini beragendakan traveling ke Ibukota Pyongyang, kawasan Demiliterisasi di perbatasan dengan Korea Selatan, dan menonton pesta olah raga Arirang.

Sementara itu, wisatawan dan pemandu wisata mengatakan situasi di lapangan di Korea Utara tampaknya normal dan tenang. Meski penuh dengan isu berbahaya, beberapa wisatawan mengaku tetap mengunjungi negara yang mengisolasikan diri. Rata-rata wisatawan berkata situasi di Korea Utara cenderung aman terkendali.

"Kami senang bisa pulang, tapi tidak merasa ketakutan juga selama di sana. Tidak terasa ada ketegangan di kota. Kami baik-baik saja," kata Tina Krabbe, turis asal Denmark yang berlibur selama 5 hari di Korut.

Nicholas Bonner, pendiri Koryo Tours yang selama 20 tahun mengatur perjalanan wisata ke Korut mengatakan semua orang hidup biasa saja di sana. "Tegang pastinya, tapi orang-orang biasa saja menjalankan kerja sehari-hari, pariwisata berlanjut dan orang-orang sangat ramah," kata Bonner.

Wisatawan barat ke Korut masih dalam skala kecil, dengan wisata alam Korut yang menarik traveler. Namun, traveling ke Korut hanya mungkin dengan tur terorganisasi dengan pengawalan lokal.

0 komentar:

Post a Comment