Monday, April 1, 2013

Google Street View Mulai Merambah Sudut-sudut Terpencil di Bumi


Iqaluit - Tak cuma sebatas melihat puncak tertinggi di dunia atau hutan Amazon, kini Anda dapat melihat sudut-sudut terpencil di bumi lewat Google Street View. Contohnya adalah Iqaluit di Nunavut, Kanada. Penasaran?

Setelah berhasil menunjukan puncak tertinggi di dunia, dasar laut, dan hutan hujan Amazon di Brazil, kini Google Street View akan menunjukan berbagai pelosok terpencil di bumi. Google pun telah menerbangkan tim menuju Iqaluit. Iqaluit adalah kota besar di Nunavut, Kanada.

Bersenjatakan perlengkapan paling hangat untuk musim dingin, laptop, backpack, dan kamera teleskopik. Dalam perjalanan ini, tim Google Street View juga dibantu oleh pakar pemetaan Inuit dan penduduk setempat.

Ditengok dari situs Skift, Senin (1/4/2013) selama 4 hari tim melakukan perjalanan melewati medan yang sulit, guna mengumpulkan gambar dan informasi tentang kehidupan masayarakat terpencil di tundra, Pulau Baffin. Kota yang dihuni sekitar 7.000 manusia ini, akan diperlihatkan ke seluruh dunia melalui Google Street View pada bulan Juli mendatang.

"Saya tinggal di Toronto dan saya benar-benar menerima kalau peta ini adalah dunia saya. Tapi, butuh waktu yang lama untuk yang belum pernah terjadi di wilayah utara," kata ketua proyek Iqaluit, Aaron Brindle.

Berbeda dengan wilayah di bumi yang punya banyak populasi dan akses dengan kamera khusus yang di letakan di atap mobil. Proyek Iqaluit mengharuskan tim mendaki kota bersalju dan melintasi jalanan yang memiliki sedikit penunjuk jalan.

Selain itu, tim juga melalui jalan pintas dari 15 km yang harus dilewati. Ini dikenal sebagai Road to Nowhere, meskipun peringatan tentang keberadaan beruang kutub dan satwa liar lainnya menjadi risiko yang harus mereka hadapi.

Walikota Iqaluit, John Graham, mengatakan kartografer digital membuat penduduk setempat tertarik dan penasaran. Google Street View di Iqaluit menjadi alat bantu untuk memperomosikan kota tersebut. Sehingga mereka yang melihat Iqaluit dari peta mau datang atau pindah ke daerah tersebut.

Nantinya, jalan bekerikil dan genangan air berlumpur di Iqaluit bisa dilihat secara online. Hal ini tentu saja memberikan nuansa yang lebih hidup dari daerah yang biasanya tertutup salju ini. Tidak salah bila Google memilih bulan Maret bukan waktu terbaik untuk berkunjung ke Iqaluit.

Brindle juga berharap bisa menjelajah ke kota-kota lainnya yang berada di wilayah utara. Walaupun, perjalanan tersebut membutuhkan biaya dan tarif pengiriman untuk tim dan peralatannya ke seluruh wilayah Artik.

"Saya berharap tiga, empat, lima tahun dari sekarang kita bisa melihat kembali peta yang sangat berbeda dari utara Kanada," ujar Brindle.

0 komentar:

Post a Comment