Sunday, December 23, 2012

Anambas, Berlian di Tengah Laut Cina Selatan


detikTravel Community - 

Sebagai salah satu garis terluar Indonesia, Kabupaten Kepulauan Anambas ditetapkan sebagai kepulauan tropis terindah se-Asia. Traveler bisa menyambanginya naik pesawat dari Batam atau naik kapal dari Tanjung Pinang.

Minggu lalu saya bersama rekan mengunjungi salah satu kepulauan tercantik di Indonesia. Rasa takjub sudah muncul saat kami masih di ketinggian 10 ribu kaki. Ya, Kepulauan Anambas bisa diakses lewat perjalanan pesawat yakni 1 jam dari Kota Batam, atau lewat perjalanan kapal yakni 9 jam dari Kota Tanjung Pinang.

Kabupaten Kepulauan Anambas berusia muda, yakni 3 tahun setelah berpisah dari Kabupaten Natuna. Ini adalah kabupaten dengan penduduk tersebar di Pulau Siantan, Jemaja, Mubur, Kiabu, dan beberapa pulau lainnya. Letak Kepulauan Anambas adalah di tengah Laut Cina Selatan, yang menjadikannya salah satu garis terluar Indonesia.

Setelah 1 jam perjalanan, kami mendarat di Bandara Matak yang dikelola perusahaan tambang swasta. Bandara ini berada di gugusan Pulau Palmatak. Kami memutuskan untuk menginap di daerah Tarempa, ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas. Menuju ke sana, kami harus mengendarai kapal cepat berukuran kecil selama 15 menit.

Tarempa berlokasi di sebuah teluk, dengan air laut yang jernih. Kami menginap di Tarempa selama 4 hari, dan disuguhkan banyak sekali keindahan alam. Batu-batu besar berornamen tersebar di pesisir pantai, hingga Air Terjun Temburun yang mengalir dari atas tebing langsung ke laut. Cantik!

Kami berkeliling kota kecil yang dipenuhi kedai kopi dan makanan khasnya, yakni Mie Tarempa. Kemudian kami menyusuri jalan yang dibangun di atas laut, di sepanjang bukit batu dengan nama Jalan Semen Panjang. Alasannya sederhana, karena memang jalan itu dibangun menggunakan semen beton.

Menurut penduduk lokal, hal ini dilakukan karena memang sulit membangun jalan melewati bukit batu di sebelahnya. Persis di bawah jalan ini, terumbu karang tumbuh subur. Kami bisa melihatnya langsung dari atas jalan, tanpa perlu menyelam karena air lautnya sangat jernih.

Di ujung jalan ini terdapat batu yang seperti 'menumpang' pada batu yang lebih besar. Ajaib menurut saya, karena letak dan bentuk batunya tercipta secara alami. Sangat tidak mungkin dibuat oleh manusia. Malam hari, kegiatan paling asyik di Tarempa adalah duduk di kedai kopi sambil memandang lautan. Ditemani teh susu dan martabak telur.

Hari terakhir di Tarempa, kami mengunjungi Air Terjun Temburun. Untuk menghemat waktu, kami memilih jalur laut dengan menyewa speed boat karena jalur darat masih sulit dilalui. Perjalanan ditempuh sekitar 20 menit, dan akhirnya kami bisa menjumpai air terjun yang turun langsung ke tebing-tebing batu kemudian ke lautan. Indahnya!

Salah satu situs berita internasional menetapkan Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai kepulauan tropis terindah se-Asia. Sungguh, Indonesia memiliki berlian yang mengapung di tengah Laut Cina Selatan.

0 komentar:

Post a Comment