detikTravel Community -
Setiap tahun di Kota Tulsa, AS, ada pameran senjata terbesar di dunia. Namanya Wanenmacher's Tulsa Gun and Knife Show. Wisatawan bisa melihat dan memegang senjata secara langsung di sini. Penasaran? Yuk datang!
Jika Anda laki-laki dan suka traveling, rugi kalau tidak melihat pameran senjata terbesar di dunia ini. Tapi sayang, pemeran senjata ini baru saja berakhir tanggal 11 November 2012 kemarin. Pameran Senjata hanya berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 10-11 November 2012 lalu.
Jangan kecil hati, karena pameran senjata ini diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu pada musim semi atau sekitar bulan April dan musim gugur atau bulan November di Kota Tulsa, AS. Lokasinya berjarak sekitar 158 km dari Oklahoma City, Ibukota negara bagian Oklahoma.
Pameran ini diselenggarakan di lapangan besar dan berada dalam bangunan yang cukup luas. Luas bangunan sekitar 3.000 m2 lengkap dengan AC maupun heater. Kurang lebih 4.100 lapak meja dengan senjata dibuka dengan harga per meja sebesar US$ 150 atau sekitar Rp 1.455.000.
Sehari atau pada hari Jumat sebelum pameran dibuka untuk umum, panitia memberikan waktu mulai pukul 13.00-19.00 waktu setempat untuk para penjual senjata mempersiapkan senjata yang akan dijual atau dipamerkan esok harinya. Selain mempersiapkan lapak meja, para penjual juga menggunakan waktunya untuk tukar tambah senjata dengan sesama penjual.
Pameran atau penjualan non senjata diperbolehkan dengan biaya sedikit lebih mahal, yaitu US$ 180 (Rp 1.750.000) per meja. Dengan batasan, hanya 2 persen dari total meja yang dijual.
Siapapun boleh mengunjungi pameran ini, mulai dari anak-anak hingga manula. Tidak ada batasan usia atau asal-usul pengunjung. Pengunjung yang datang pun berasal dari penjuru belahan dunia, bangsa dan suku. Untuk traveler dewasa tiket masuknya dihargai US$ 10 atau (Rp 97 ribu). Sedangkan untuk anak-anak di bawah 12 tahun seharga US$ 3 (Rp 29 ribu) untuk satu kali kunjungan.
Pameran untuk umum ini berlangsung pada hari Sabtu, mulai pukul 08.00-18.00 dan hari Minggu dari pukul 08.00-16.00. Saking antusiasnya, sejak pukul 07.00 pagi ratusan penggunjung sudah antre di depan pintu masuk.
Di Amerika antre itu harus teratur, tidak ada yang saling menyelak. Jika wisatawan ingin melihat semua isi meja yang ada, membutuhkan waktu sekitar 18 jam untuk waktu dua hari.
Kapan lagi bisa melihat bahkan memegang bila diizinkan, segala macam senjata terbaik, terunik, terkuno, dan terhebat ini. Sebagai orang Indonesia biasa sepertinya mustahil bisa membawa pulang senjata ke Tanah Air.
Kecuali orang kaya yang mampu dan mau membayar pajak di samping prosedur jual beli senjata antar negara yang cukup rumit. Jadi bisa pegang senjata secara langsung sudah cukup menyenangkan.
Selama pameran berlangsung sangat jarang terjadi kecelakaan, seperti senjata meletus tanpa sengaja. Baik dari senjata yang dibawa pengunjung ataupun yang sedang dijual. Keamanannya sangat ketat dan peraturan benar-benar diterapkan.
Jangan lupa, di Amerika kepemilikan serta membawa senjata api adalah legal asalkan ada izin. Pengunjung yang membawa senjata api harus memperlihatkan senjatanya dalam keadaan kosong di pintu masuk dan harus mengosongkan seluruh isi peluru. Penjaga akan mengikat pelatuk senjata tersebut dengan ikatan terbuat dari plastik tapi kuat sehingga tidak dapat digunakan atau menembak tanpa sengaja.
Sekitar tahun 1996 pengunjung diperkirakan mencapai 30.000 orang, tahun 2012 ini kemungkinan sekitar 35.000 pengunjung. Adanya mega pameran senjata ini pendapatan ekonomi daerah naik sangat besar sekitar US$ 16 juta (Rp 154 miliar), tentu bukan pendapatan yang sedikit.
Sarah seorang resepsionis hotel mengatakan, "Sebaiknya pesan kamar hotel mulai sekarang untuk pameran tahun depan, jika tidak kemungkinan besar Anda tidak akan mendapatkan kamar hotel."
Tidak hanya hotel saja yang mendapatkan pemasukan besar-besaran dari pameran ini, tetapi usaha restoran juga melonjak naik pendapatnya.
Scott salah satu pengunjung setia asal Oklahoma City bersama saudara laki-lakinya yang juga penggila senjata, rela harus berangkat pukul 04.00 pagi dari kotanya untuk mengunjungi pameran ini.
"Harga, tidak semuanya murah tapi kamu bisa mendapatkan senjata terbaik di dunia," katanya.
"Amunisi dan komponen senjata bisa dibeli dengan sangat murah di sini, dengan US$ 10 (Rp 97 ribu) kamu bisa melihat bermacam-macam jenis senjata terbaik di dunia. Puas," tambahnya.
Matanya berbinar sambil menunjukkan senapan Mosin Nagant buatan Sovyet yang baru dibelinya dengan harga US$ 225 (Rp 2,2 juta). "Sangat murah sekali," katanya.
"Hati-hati jika mengambil foto orang-orang yang sedang berkunjung di pameran, karena tidak semua orang suka jika orang lain mengetahui mereka berada di pameran ini dan orang lain tahu mereka punya senjata," jelasnya.
Sepertinya dia tahu orang Indonesia suka jeprat-jepret secara spontan. Jadi berhati-hatilah! Jika kebetulan Anda ada rencana ke Amerika jangan lewatkan untuk melihat pameran senjata terbesar di dunia pada musim semi atau bulan April tahun depan.
Ayo, booking hotel! Atau sekalian saja beli satu lapak meja untuk menjual senjata khas Indonesia, seperti rencong, celurit, keris, badik, dan lain sebagainya. Ide bagus kan?
0 komentar:
Post a Comment