Friday, April 5, 2013

Penumpang Pesawat Gemuk Bayar Mahal, Dianggap Diskriminatif


Jakarta - Wacana penumpang pesawat yang gemuk bayar lebih mahal, menuai kritik banyak pihak. Kebijakan ini akhirnya dinilai diskriminatif.

Ulasan dari Travel Weekly saat dilihat dari situsnya, Jumat (5/4/2013), menyebutkan kebijakan yang disebut fat tax (biaya tambahan untuk orang gemuk) merupakan bentuk diskriminasi. Penambahan biaya untuk penumpang obesitas, seperti menyalahkan mereka atas kelebihan berat badannya.

Orang memiliki berat badan berlebih tentunya untuk sejumlah alasan, kesehatan salah satunya. Samoa Air dinilai sengaja membidik orang gemuk untuk biaya tambahan, padahal mungkin penumpang itu memiliki masalah kesehatan.

Terlepas dari berbagai alasan, menarik biaya tambahan dari penumpang gemuk dianggap sebagai penghinaan. Pihak maskapai tentu bisa memakai alasan apapun, tapi ujungnya mereka menarik biaya dari penumpang gemuk sebagai pihak yang dilemahkan.

Merujuk pada kebijakan Travelzoo, 4 dari 10 orang justru setuju untuk penambahan biaya pada traveler gemuk. Hasil statistik semacam ini dinilai juga menyedihkan.

Argumen mengenai orang-orang gemuk mempengaruhi kapasitas pesawat. Hal ini mungkin benar untuk satu titik, tetapi hal ini inilai bukan masalah besar. Sehingga, wacana penumpang gemuk membayar lebih mahal tetap dianggap praktek diskriminasi.

0 komentar:

Post a Comment