Thursday, April 4, 2013

Penumpang Gemuk Mau Bayar Tiket Pesawat Lebih Mahal, Asal...


Jakarta - Wacana di beberapa negara agar penumpang gemuk membayar tiket pesawat lebih mahal, ditanggapi oleh para penumpang berbadan subur. Mereka mau saja membayar lebih mahal asalkan maskapai memberi fasilitas yang adil.

Di Inggris dan Australia, wacana penumpang gemuk membayar tiket pesawat lebih mahal memang santer. Apalagi hal ini didukung lewat sebuah riset dari Norwegia. Namun bagaimana sebenarnya tanggapan penumpang yang berbadan besar di Indonesia.

Paco, seorang karyawan swasta kepada detikTravel, Jumat (5/4/2013) mengakui kalau badan besar memang menghadapi masalah saat duduk di kabin pesawat dengan bangku yang sempit. Dia mengakui hal itu juga mempengaruhi kenyamanannya selama terbang.

"Baru beberapa hari lalu naik pesawat terbang. Saya duduk di bangku yang bertiga saja sudah nggak bisa bergeser. Dengkul sudah menempel bangku depan," kata Paco.

Paco merasa badannya yang lebar mengganggu penumpang di sebelah. Meskipun penumpang lain tidak pernah mengeluh langsung kepada dirinya.

"Sadar sendiri saja, tangan dia dilipat sepanjang perjalanan karena sandaran tangannya dipakai saya," jelas Paco.

Paco sering meminta duduk di aisle alias di tengah dengan koridor pesawat, atau di bangku dekat jalur darurat karena lebih lega. Paco tidak keberatan dengan wacana membayar lebih mahal, asal penumpang gemuk diberikan kelebihan.

"Kalau disediakan bangku besar dengan space yang lebar, ya saya setuju. Kalau duduknya sama-sama sempit dan harus bayar lebih mahal ya saya menolak. Lebih mahal 10 persen nggak apa-apa deh, tapi kalau setengah harga gue nolak. Suruh siapa elo kurus," ujar Paco.

Hal senada disampaikan Gagah, juga seorang karyawan swasta. Gagah juga mengakui badannya yang besar bisa mengganggu kenyamanan penumpang lain di sebelahnya, walaupun tidak pernah ada yang mengeluh langsung.

"Kasihan penumpang di sebelah, pada kedempet-dempet begitu. Di-complain sih belum pernah, tapi suka nggak enak dalam hati," kata Gagah.

Gagah tidak seperti Paco yang suka meminta tempat duduk khusus di pesawat. Gagah duduk sedapatnya saja saat check in di bandara. Gagah pun tidak keberatan bayar tiket pesawat lebih mahal asalkan tempat duduknya lebih nyaman.

"Kalau bayar lebih mahal, tentunya space yang didapatnya juga lebih besar," kata Gagah.

Namun, kalau fasilitasnya sama dan traveler gemuk membayar lebih mahal, Gagah menolaknya. Hal itu menurutnya tidak adil.

"Kalau bayar lebih mahal tapi tempat duduknya sama, nggak mau ah. Itu sama juga bohong," kata Gagah.

0 komentar:

Post a Comment