Friday, March 8, 2013

Ini Dia 2 Destinasi Seru untuk Akhir Pekan di Cilacap


Ada destinasi seru untuk akhir pekan Anda bersama keluarga di Cilacap, Jateng. Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendhem adalah dua tempat yang menarik perhatian. Tak hanya cantik, dua tempat ini juga punya keunikan. Penasaran?

Cilacap adalah kota di Jawa Tengah yang dikenal memiliki pertambangan minyak. Kota yang mayoritas penduduknya menggunakan bahasa daerah Banyumasan itu, kini banyak diserbu wisatawan karena memiliki objek wisata apik.

Hampir setiap tahun kami sekeluarga pulang ke Cilacap yang menjadi kota kelahiran sang istri. Liburan kali ini terasa berbeda. Biasanya keluarga besar kami berkumpul di rumah Emak, begitu saya memanggil mertua perempuan dan menghabiskan libur Lebaran dengan hanya bersilaturrahim di rumah sanak saudara atau tetangga terdekat rumah saja.

Namun, kali ini kami sepakat membawa keluarga besar untuk mengunjungi salah satu pantai yang menjadi kebanggaan kota ini. Masyarakat luas umumnya mengenal Cilacap karena nama besar Pulau Nusa Kambangan yang tersohor di negara ini.

Pulau yang dijuluki sebagai Alcatraznya Indonesia ini, juga memiliki sejumlah daerah tujuan wisata menarik lainnya. Bagi Anda yang kebetulan berlibur sendiri atau bersama keluarga ke Cilacap,  bisa menyempatkan diri mengunjungi Pantai Teluk Penyu.

Letak pantai ini cukup dekat dari terminal angkutan Cilacap, hanya beberapa kilometer saja. Dengan ongkos angkutan umum Rp 3.000, Anda sudah dapat mencapai lokasi wisata tersebut. Tiket masuknya pun cukup murah, hanya Rp 5.000.

Pantai Teluk Penyu sebenarnya merupakan salah satu paket wisata di Cilacap, selain Pulau Nusa Kambangan dan Benteng Pendhem. Menurut masyarakat setempat, dulu banyak penyu yang hidup dan berkembang biak di pantai ini. Hal ini dikarenakan kondisi pantai yang masih alami dan tidak terjamah oleh tangan-tangan jahil manusia. 

Selain itu, faktor luar yang mengancam keberlangsungan hidup penyu seperti perburuan liar oleh manusia dan adanya hewan pemangsa relatif kecil. Sehingga pantai ini cocok bagi penyu untuk tumbuh dan berkembang biak. Begitu seterusnya cerita dari mulut ke mulut. Karena keberadaan penyu maka masyarakat setempat menamakan kawasan pantai ini dengan sebutan Teluk Penyu.

Di sekitar pantai juga banyak warung-warung makan, khususnya makanan dari ikan laut, pakaian dan juga suvenir-suvenir dari hewan-hewan laut yang menarik. Banyak pengunjung  yang datang dari daerah sekitar dan luar kota. Ada juga pedagang kaki lima menawarkan jajanan khas Cilacap, diantaranya arem-arem, lanting, gorengan mendoan dan kue-kue lainnya.

Pengunjung atau wisatawan yang ingin bermalam di pantai ini, bisa menginap di rumah-rumah penduduk. Selain itu, losmen dan hotel juga tersedia sesuai dengan kebutuhan Anda.

Seperti pengunjung pantai lainnya, kami sekeluarga asyik bermain ombak di tepi pantai sampai membuatkan istana pasir untuk anak dan keponakan-keponakan kami. Gemuruh ombak pantai selatan dan tiupan angin yang sepoi-sepoi membuat traveler nyaman bermain di pantai.

Tak terasa hari semakin siang. Tikar pun kami gelar di bawah sebuah pohon rindang di tepi Pantai Teluk Penyu. Kami segera berkumpul dan melahap bekal makanan dibawa dari rumah. Anak dan sebagian keponakan kami juga masih belum bosan bermain di pantai.

Bagi wisatawan yang belum puas, bisa melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata Benteng Pendhem. Dari Pantai Teluk Penyu bisa naik perahu layar ke arah objek wisata sejarah kota ini. Indahnya terumbu karang dan kehidupan bawah laut selatan semakin menambah daya tarik perjalanan menuju Benteng Pendhem.

Dengan ongkos Rp 12.000 per orang, pengunjung sudah dapat menikmati keindahan laut yang berjarak sekitar setengah kilometer dari Teluk Penyu itu. Benteng Pendhem merupakan benteng pertahanan peninggalan pemerintah kolonial Belanda selama bercokol di Cilacap. 

Benteng itu sengaja didirikan di sekitar Kilang Minyak Cilacap karena Belanda ingin mempertahankan tambang minyak itu dari serangan pejuang-pejuang Indonesia. Konon, di salah satu ruangan benteng itu terdapat penjara dengan jeruji besi yang sampai sekarang masih bisa traveler lihat. Kokohnya jeruji besi itu yang membelenggu para pejuang kita sampai akhir hayatnya. 

Sayang, kami tidak berhasil mengabadikan lokasi Benteng Pendhem (pendhem yang berarti terpendam), karena air laut sedang pasang. Memang ciri khas benteng ini, adalah sebagian bangunannya terendam air laut selatan Jawa. Sehingga cukup sulit untuk masuk ke tempat wisata ini terlebih ketika air laut sedang pasang, sangat berisiko.

Tukang yang menyewakan perahupun tidak berani membawa wisatawan mengarungi perairan ini. Mereka menunggu gelombang redah. Dalam perjalanan pulang dari pantai ini, kami merasa puas sekaligus kecewa. Ya, karena penyu-penyu yang menjadi petunjuk ditemukannya kawasan ini sudah tinggal namanya saja. Sayang!

0 komentar:

Post a Comment