Mentawai - Turis Afrika Selatan yang mengapung 27 jam di lepas laut Mentawai, akhirnya menceritakan kisahnya bertahan hidup. Selama itu, dia diserang camar, disengat ubur-ubur bahkan dikepung hiu, dan masih bisa selamat.
Turis itu adalah Brett Archibald yang dicari-cari tim gabungan Basarnas dan beberapa kapal lain. Brett jatuh dari kapal pada malam hari di tengah lautan. Dia ditemukan kapal berisi para peselancar Australia 27 jam kemudian, 19 km lepas laut dari Pulau Mentawai.
Yang menemukan Archibald adalah Colin Chenu (49) peselancar asal Perth yang juga sedang liburan ke Mentawai bersama 8 temannya. Mereka dalam pelayaran pulang ke Perth dengan kapal Barrenjoey, saat awak kapal orang Indonesia mengatakan ada laporan orang hilang dari kepala pelabuhan Tua Paget.
Mereka lantas ikut mencari dan berhasil menemukan Archibald. Mereka melihat kepala yang kulitnya kemerahan terbakar matahari dan melambaikan tangan. Archibald dehidrasi, lecet diserang burung camar, disengat ubur-ubur dan mengaku sempat dikepung hiu.
"Kuat juga orangnya. Dia peselancar, pesepeda gunung, dan dia sering berenang di laut," kata Chenu di Tua Paget seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Senin (22/4/2013).
Kepada Chenu, Archibald mengaku pada malam hari itu dia sedang naik kapal penyeberangan Naga Laut. Dia mabuk laut dan muntah-muntah. Saking pusingnya, Archibald sampai hilang kesadaran dan terjatuh dari kapal.
Butuh waktu 24 jam bagi Chenu dan kawan-kawan untuk menemukan Archibald. Malam hari itu angin kencang dan baru menjadi tenang pada pagi harinya. Bahkan mereka sempat hampir menyerah, sampai kru kapal dari Indonesia melihat Archibald mengapung di lautan.
Hidungnya mimisan, jari tangannya keriput, Archibald dalam kondisi lemas saat naik ke atas kapal Barrenjoy. Salah satu peselancar Perth ini adalah dokter dan langsung memeriksa Archibald.
Arcibald lantas diberi kesempatan untuk menelepon istrinya di Cape Town. Sang istri sudah diberi kabar oleh Kedubes Afrika Selatan kalau sang suami hilang di lautan.
0 komentar:
Post a Comment