Saturday, April 20, 2013
Home »
» Pertama Berkunjung ke Lawang Sewu, Presiden PKS Dibuat Kagum
Pertama Berkunjung ke Lawang Sewu, Presiden PKS Dibuat Kagum
Semarang - Lawang Sewu di Semarang berumur lebih dari satu abad dan dikenal horor. Namun setelah direnovasi sejak 2009, kesan horor itu seolah lenyap. Lawang Sewu yang cantik pun memikat setiap traveler termasuk Presiden PKS Anis Matta.
Beragam acara sering dilakukan di gedung bersejarah peninggalan kolonial Belanda ini. Siapa saja boleh menggelar acara di Lawang Sewu, seperti diselenggarakan oleh salah satu partai politik, PKS.
Sejak dua hari lalu, Kamis (18/4), Lawang Sewu menjadi lokasi Milad ke-15 PKS. Panggung besar didirikan di halaman dalam. Gerbang dari bambu dibuat di dekat pintu gerbang masuk Lawang Sewu serta puluhan lampion yang digantung.
Pengunjung Lawang Sewu yang baru pertama kali datang tidak akan merasakan kesan horor sama sekali dengan adanya berbagai dekorasi tersebut. Tak hanya pengunjung, Presiden PKS, Anis Matta yang baru kali ini memasuki Lawang Sewu merasa takjub.
"Dahsyat bangunan ini. Baru pertama kali ke sini walaupun sebelumnya sudah tahu," kata Anis Matta usai acara puncak Milad ke 15 PKS di Lawang Sewu Semarang, Jumat (19/4) malam.
Setelah berkeliling, ia pun kagum dengan disain dan interior dari gedung bekas kantor kereta api Nederlandsche Indische Spoorweg Maschaappij itu. Dengan usaha renovasi dan berbagai pagelaran yang diadakan, menurutnya kesan horor akan lenyap dan semakin menghidupkan Lawang Sewu sebagai situs sejarah penting.
"Itu otomatis (menghilangkan kesan horor). Berhasil menghidupkan tempat ini sebagai situs sejarah penting di Indonesia. Ini kan membuat terlihat lebih ramah," imbuhnya.
Biasanya, untuk masuk ke kawasan Lawang Sewu, pengunjung dikenakan biaya Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per orang. Namun khusus acara Milad PKS yang akan digelar hingga hari ini, Sabtu (20/4/2013), pengunjung diperbolehkan masuk gratis. Oleh sebab itu selama tiga hari ini Lawang Sewu terlihat sangat ramai.
Dalam acara tersebut sejumlah stand dari makanan, pakaian dan produk lokal lainnya dibuka di beberapa ruangan, dua panggung berukuran besar dan kecil didirikan di halaman dalam.
Lebih dari itu, Lawang Sewu memiliki nilai sejarah tinggi. Gedung ini pernah dijadikan perkantoran pada zaman penjajahan Belanda hingga tempat tahanan saat Jepang berkuasa. Tak hanya sejarah, arsitektur ala Eropa dengan jendela yang besar menjadikan Lawang Sewu sebagai ikonnya Kota Semarang.
0 komentar:
Post a Comment