detikTravel Community -
Traveling ke Gunung Bromo memberikan banyak pengalaman berkesan. Anda akan dibuat kagum oleh bukit Teletubbies, padang pasir, kawah Bromo, hingga sunrise yang keindahannya sangat terkenal. Inilah bukti kekayaan Indonesia.
Gunung Bromo merupakan salah satu gunung aktif yang ada di Indonesia. Hal ini terbukti di tahun 2012 silam, gunung ini sempat bergejolak dan menutup objek wisata yang terkenal dengan lautan pasirnya. Gunung Bromo masih termasuk dalam Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), secara keseluruhan pengelolaan objek wisata ini dikelola oleh pihak taman nasional dan dibantu masyarakat sekitar.
Akhir bulan Maret lalu, saya berkesempatan untuk pertama kalinya mengunjungi gunung nan cantik ini. Tidak seperti gunung-gunung lainnya, Bromo telah menjadi gunung wisata yang sangat terawat dan terkelola dengan baik. Jumat pagi, saya bersama 6 orang lain berangkat menuju Probolinggo via Stasiun Lempuyangan.
Perjalanan cukup panjang, setelah sebelumnya menjemput seorang teman di Madiun untuk ikut bergabung. Tiba di Stasiun Probolinggo, kita langsung mencari angkot untuk menuju terminal. Di terminal ini kita menggunakan Elf menuju Bromo.
100 Menit, waktu yang dibutuhkan untuk menuju kawasan Bromo. Dengan melewati desa dan Pegunungan Tengger, akhirnya sampai di penginapan. Hawa dingin langsung memaksa para wisatawan untuk membalut tubuh dengan jaket dan pakaian hangat. Ditambah lagi, sepanjang perjalanan hujan sempat turun dengan cukup deras.
Kami beristirahat sejenak, makan, dan kemudian tidur untuk mempersiapkan perjalanan dini hari nanti. Saat mengunjungi Bromo, kami disajikan beberapa paket wisata dengan menyewa Jeep. Inilah yang membuat Bromo berbeda dengan gunung-gunung lain.
Dengan harga yang bervariasi, kami memilih paket kunjungan ke Pananjakan 1, kawah Bromo, Savana (bukit Teletubbies) dan Pasir Berbisik. Pananjakan 1 adalah pos pengamatan dengan ketinggian sekitar 2.400 mdpl. Tempat ini menyajikan pemandangan Gunung Batok, Gunung Bromo dan Gunung Semeru dalam satu pandangan mata. Sunrise menjadi agenda utama bagi para pengunjung yang menikmati tempat ini. Keren!
Selanjutnya kami menuju Kawah Bromo. Kawah ini saya nilai cukup eksotis dan mengerikan dibanding kawah gunung lainnya. Kawah ini terus mengeluarkan asap. Jika dilihat, Kawah Bromo ini seperti gua vertikal yang sangat dalam.
Menuju Puncak Bromo pun memerlukan perjuangan yang sangat berat, yaitu antri. Setelah puas menikmati Puncak Bromo di ketinggian 2.392 mdpl objek selanjutnya adalah padang savana. Cukup unik, Bromo yang dikenal dengan padang pasirnya ternyata menyimpan tempat yang sangat hijau dan terlihat segar.
Tempat ini juga terdapat perbukitan yang sering disebut sebagai bukit Teletubbies. Objek terakhir yaitu Pasir Berbisik, kenapa disebut Pasir Berbisik? Mungkin kebanyakan orang dan saya pun mengira, jika kita berada di kawasan ini akan terdengar pasir-pasir yang berterbangan karena tertiup angin dan seperti berbisik di telinga.
Itu tidak sepenuhnya benar, menurut yang saya ketahui dari supir mobil Jeep, kawasan tersebut dinamakan Pasir Berbisik karena sebuah PGEgaHJlZj0iaHR0cDovL2FkaXByYW1hbmEuY29tLzIwMDgvMDQvZS1ib29rLWtoby1waW5nLWhvby5odG1sDSIgdGFyZ2V0PSJfYmxhbmsiIHJlbD0ibm9mb2xsb3ciPmZpbG08L2E+IHlhbmcgY3VrdXAgdGVya2VuYWwuIE11bmdraW4gc3VhdHUgc2FhdCBuYW50aSwgYWRhIG5hbWEgb2JqZWsgd2lzYXRhIGJhcnUgZGkgQnJvbW8gYmVybmFtYSBUZW5kYW5nYW4gZGFyaSBMYW5naXQuIFNlYmFiLCA8YSBocmVmPSJodHRwOi8vYWRpcHJhbWFuYS5jb20vMjAwOC8wNC9lLWJvb2sta2hvLXBpbmctaG9vLmh0bWwNIiB0YXJnZXQ9Il9ibGFuayIgcmVsPSJub2ZvbGxvdyI+ZmlsbTwvYT4= tersebut cukup terkenal.
Saat perjalanan pulang menuju penginapan, kami sempat melewati tempat yang dinamakan Batu Singa. Secara sepintas, batu yang ada memang terlihat seperti singa yang sedang terduduk santai.
Sekitar 10 jam, saya bersama rekan-rekan menghabiskan waktu untuk menikmati kawasan wisata Bromo. Hingga pada pukul 13.00 WIB, kabut sudah mulai turun dan membuat suasana menjadi lebih segar. Kami lantas berbenah diri, kemudian berkelana mencari suvenir sekaligus mengenal warga Tengger menjadi agenda di sore hari hingga malam datang. Minggu pagi, tepat pukul 07.30 WIB kami meninggalkan objek wisata Bromo dengan perasaan puas.
Rasanya saya semakin mencintai wisata alam yang ada di Indonesia ini. Indonesia itu kaya, unik, dan istimewa. Terbersit sebuah harapan, suatu saat nanti harus bisa berkunjung ke tempat yang sangat cantik ini lagi bersama orang-orang terkasih.
0 komentar:
Post a Comment