detikTravel Community -
Surganya para surfer di Bali bukan hanya Kuta. Para traveler penyuka olahraga surfing banyak juga yang beraksi di Pantai Dreamland. Sambil berjemur, nikmati juga pemandangan para surfer menaklukkan ombak.
Pantai Dreamland berada di Pecatu, Bali. Dulu, namanya memang masih kurang tenar dibandingkan Kuta. Namun sekarang, pantai ini sudah ramai turis, termasuk mereka yang hobi berselancar.
Awalnya, tujuan saya dan beberapa teman adalah Pantai Padang-padang. Namun karena lokasi Pantai Dreamland lebih dekat ketimbang Pantai Padang-padang, akhirnya mobil yang kami tumpangi berbelok arah masuk ke dalam pantai yang terletak dalam kawasan Pecatu Indah Resort ini.
Saya sempat bergumam dalam hati, karena kesan pertama yang didapati setelah tiba di Pantai Dreamland tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan. Akan tetapi, sesaat kemudian mata saya terpesona oleh hamparan pasir putih dan deburan ombak yang tengah ditaklukan oleh peselancar. "Wow, ini keren!" ujar saya.
Sekilas, pantai ini terlihat sepi pengunjung. Berbeda dengan Pantai Kuta yang telah lama menjadi tujuan para wisatawan domestik dan mancanegara yang saat ini sudah penuh sesak. Pantai Dreamland menawarkan keindahan serupa ditambah dengan bukit yang menutupi pantai dan beberapa bagian karang yang menjorok ke laut.
Bermodalkan satu bungkus rujak buah yang dibeli di lokasi parkir mobil seharga Rp 10.000, saya menyaksikan indahnya panorama pantai sambil duduk di batuan karang. Duduk sambil menikmati rujak buah dan menyaksikan aksi para peselancar di atas deburan ombak nampaknya menjadi pilihan saya sore itu untuk bersantai.
Sesekali kamera digital dengan tambahan lensa panjang saya arahkan ke para peselancar. Aksi mereka menunggu gulungan ombak, usaha mereka mengejar ombak yang datang, sampai meliak-liuknya tubuh memainkan papan selancar tak luput menjadi incaran saya.
Menjelang matahari terbenam, satu persatu aksi narsis para pengunjung terlihat. Bidikan kamera mulai diarahkan ke aneka pose dengan latar belakang sunset yang menawan. Dalam hitungan menit, suasana kemudian berubah menjadi gelap seiring tenggelamnya matahari. Suasana sore kemudian digantikan dengan dentuman musik yang berasal dari kafe dan bar. Lalu, kehidupan malam segera dimulai di Pantai Dreamland.
0 komentar:
Post a Comment