Sunday, January 13, 2013
Home »
» Penasaran! Tugu Ini Menjadi Ujung Timur Indonesia di Merauke
Penasaran! Tugu Ini Menjadi Ujung Timur Indonesia di Merauke
Merauke - Tugu Nol Kilometer di Sabang, Aceh adalah batas barat Negeri Indonesia. Siapa sangka, rupanya tugu tersebut punya kembaran di Merauke, Papua, sekaligus penanda batas timur Nusantara. Seperti apa ya rupa tugunya?
Teriknya matahari menjadi ucapan 'selamat datang' kepada detikTravel saat berkunjung ke Merauke beberapa waktu lalu. Memang, Merauke terkenal dengan panasnya. Tidak seperti Wamena atau Jayapura yang dikelilingi oleh pegunungan, Merauke adalah dataran rendah yang gersang.
Namun, panasnya Merauke tidak menyurutkan perjalanan menuju Destrik Sota. Ini adalah wilayah paling timur di Indonesia. Distrik ini berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Selain itu, di distrik inilah terdapat kembarannya Tugu Nol Kilometer Sabang.
Perjalanan menuju Distrik Sota memakan waktu 1 jam lebih lamanya. Di kiri-kanan jalan, terdapat pepohonan dengan padang rumput yang terlihat tandus. Kaki pun terasa pegal karena duduk berlama-lama dalam mobil.
Memasuki Distrik Sota, mobil menepi di pinggiran warung-warung yang terbuat dari bambu untuk beristirahat. Tampak penjual buah-buahan seperti pisang dan jambu berjualan di sisi jalan lainnya. Tapi, ada satu bangunan yang menarik di tengah-tengah pertigaan jalan ini, yaitu sebuah tugu.
Tugunya terlihat tinggi dan besar. Patung burung Garuda pun berada di atas bagian tugunya. Dengan rasa penasaran, kaki ini melangkah lebih dekat. Tak ada pagar pembatas, memudahkan untuk melihatnya lebih dekat lagi.
Ternyata, tugu ini bernama Tugu Kembaran Sabang Merauke. Dari tulisan di prasati batunya, tugu ini diresmikan pada bulan Desember tahun 1994 oleh Bupati KDH TK II Merauke, R Soekardjo.
Selain itu, ada prasasti dengan tulisan berbeda yang terdapat terpisah dari badan Tugu Kembaran Sabang Merauke ini. Tulisan di batu tersebut adalah, 'Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita Tanah PGEgaHJlZj0iaHR0cDovL2FkaXByYW1hbmEuY29tLzIwMDkvMDIvYWlyLWR1a3VuLWNpbGlrLXBvbmFyaS1zdWRhaC1iZXJlZGFyLmh0bWwNIiB0YXJnZXQ9Il9ibGFuayIgcmVsPSJub2ZvbGxvdyI+QWlyPC9hPg== Pasti Jaya Untuk S'lama-lamanya Indonesia Pusaka Indonesia Tercinta Nusa Bangsa dan Bahasa Kita Bela Bersama.'
Spontan, rasa nasionalisme mengguncang tubuh. Tulisan yang diambil dari lirik lagu 'Satu Nusa Satu Bangsa', ciptaan L Manik tersebut biasanya sering terdengar di sekolah-sekolah dasar. Tapi, saat membaca lirik lagu di prasasti tersebut, rasa-rasanya tak percaya bisa menyanyikan lagu itu di ujung paling timur Indonesia.
Sayangnya, hanya dua prasasti tersebut yang dapat menjelaskan tentang Tugu Kembaran Sabang Merauke. Memang, kalau dilihat tugu ini mirip dengan Tugu Nol Kilometer Sabang. Patung burung Garuda di atas tugu ini mirip persis dengan Tugu Nol Kilometer.
Kedua tugu tersebut jaraknya mungkin mencapai ribuan kilometer lebih. Di antara keduanya, ribuan pulau, pantai, gunung, dan berbagai kebudayaan, menjadi destinasi menarik untuk wisatawan datangi.
Tapi, satu pertanyaan tiba-tiba terlintas di benak ini. Tugu mana yang menjadi titik awal dan menjadi titik akhir Indonesia? Apakah Tugu Kilometer Nol di Sabang yang sangat terkenal, atau Tugu Kembaran Sabang Merauke?
"Menurut saya yang benar itu dari Merauke sampai Sabang, bukan dari Sabang sampai Merauke. Buktinya, matahari terbit lebih dulu di sini toh," ucap seorang pria yang berjualan buah-buahan di warung sekitar Tugu Kembaran Sabang Merauke tersebut.
0 komentar:
Post a Comment