Thursday, April 25, 2013

Perhatikan, Begini Cara Membuat Koteka


Wamena - Koteka adalah pakaian asli masyarakat Papua, khususnya Suku Dani di Wamena. Inilah pembungkus kelamin pria yang terbuat dari labu. Bentuknya pun bermacam-macam. Cara membuatnya pun khusus.

Jika Anda berkunjung ke Wamena, maka pemandangan koteka tidak sulit ditemukan. Tak sedikit, penduduk setempat masih menggunakan pembungkus kelamin pria tersebut. Selain itu, koteka juga menjadi suvenir khas dari Wamena.

detikTravel berkesempatan bertemu Suku Dani di Kampung Obia, Distrik Kurulu, Wamena. Suku Dani merupakan salah satu suku terbesar di Papua dan menempati wilayah pegunungan. Satu ciri khasnya adalah pria Suku Dani menggenakan koteka.

Lasarus adalah seorang pria Suku Dani yang menjelaskan tentang cara pembuatan koteka. Meski dia sudah menggenakan baju dalam kehidupan sehari-hari, dirinya juga sering menggenakan koteka ketika ada Festival Lembah Baliem. Acara tahunan yang terkenal di Wamena dan mendatangkan banyak turis mancanegara.

"Orang mengenalnya koteka, tapi kami menyebutnya holim," ujar Lasarus.

Lasarus dengan baik hati menjelaskan cara pembuatan koteka. Dia pun menerangkan secara detil tentang koteka. Tak hanya itu, dia pun langsung mempraktekan cara membuat koteka.

"Koteka itu berasal dari buah labu yang biasanya ada di atas Honai (rumah adat Suku Dani-red)," kata Lasarus yang menunjuk buah labu di atas salah satu Honai di dekatnya.

Dengan cepat, Lasarus memotong buah tersebut dari tangkainya. Lalu menunjukan kepada saya. Jika dilihat dari dekat, bentuknya memang mirip dengan koteka.

"Tinggal pilih toh, mau seperti apa besar labunya," ujar Lasarus sambil tertawa kecil.

Labu yang telah dipetik tersebut dipotong salah satu ujungnya. Setelah itu, bagian dalamnya lalu dikeruk hingga isinya keluar semua. Ini bertujuan untuk memudahkan masuknya alat kelamin pria ke dalam koteka setelah jadi nanti.

Lasarus dengan cepat membersihkan isi bagian dalam labu tersebut. Setelah itu, Lasarus beranjak ke dalam Unila yang merupakan dapurnya wanita Suku Dani untuk memasak. Di dalam Unila, Lasarus meletakan labu tersebut di atas bara api.

"Ini agar gosong dan berwarna kecokelatan, lalu isi bagian dalamnya juga agar bersih," ungkap Lasarus.

Setelah beberapa menit dianggap cukup, Laurus kemudian mengangkat labu tersebut dan membersihkan lagi bagian dalamnya. Kemudian, dia menjemur labu tersebut. Menurutnya, proses penjemuran memakan waktu sekitar satu hari.

"Setelah itu tinggal diikatkan tali lalu kemudian dipakai, nanti coba ya," celetuk Lasarus.

Cara memakainya, ikatkan tali di ujung dan bagian badan koteka. Lalu, ikatkan tali tersebut ke pinggang Anda hingga berada dalam posisi nyaman. Kalau mau melepaskan, tinggal renggangkan saja talinya.

Koteka memudahkan para pria Suku Dani untuk masuk ke dalam hutan dan berburu. Bentuk koteka pun beragam, ada yang sepanjang satu meter, hingga bentuknya melengkung. Asyiknya, Anda bisa membeli koteka di toko-toko suvenir yang ada di Wamena. Harganya beragam, biasanya mulai dari Rp 20 ribu.

0 komentar:

Post a Comment