Monday, April 1, 2013

Asap Putih Tebal Keluar Dari Gunung Dieng, Turis Harap Waspada


Banjarnegara - Traveler yang berniat liburan ke Gunung Dieng di Jateng harus lebih waspada. Masalahnya, asap putih dan tebal terus keluar dari kawah gunung. Bahkan asap ini membumbung hingga ketinggian 100 meter.

Tingkat kegempaan di Gunung Api Dieng tepatnya di Kawah Timbang, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jateng, telah menurun. Meski demikian, asap tebal yang keluar dari kawah terus membumbung tinggi hingga 100 meter. Warga pun diminta tidak beraktivitas pada radius 1 kilometer dari kawah.

"Pantauan sejak pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB terjadi 4 kali gempa vulkanik dalam dan 3 kali gempa vulkanik dangkal," kata petugas Posko Pemantau Kawah Timbang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Andri Sulistyo kepada detikcom, Selasa (2/4/2013).

Sementara itu, lanjut Andri, tampak asap putih tebal tekanan lemah dengan tinggi 40-100 meter dari Kawah Timbang. Sebelumya pada Senin (1/4/) tingkat kegempaan dari Kawah Timbang sempat tinggi. Karena hal ini, dikhawatirkan terjadi tekanan gas dari dalam tanah yang dapat keluar melalui rekahan-rekahan tanah.

"Gempa tersebut merupakan indikasi adanya tekanan dari bawah. Kalau di Kawah Timbang, tekanan itu bukan dari magma, melainkan dari tekanan gas," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono saat dihubungi wartawan.

Karena hal itu, warga dan pengunjung pun diminta agar tetap waspada, terutama adanya kemungkinan gas beracun keluar dari rekahan tanah.

"Kemungkinan-kemungkinan inilah yang menjadi dasar, mengapa radius 1 kilometer (km) dari Kawah Timbang harus dikosongkan," tutur Surono.

Dia juga mengingatkan masyarakat sekitar Kawah Timbang tidak melakukan aktivitas di ladang. Tak hanya itu, Anda juga diminta agar berada di radius kurang dari 1 kilometer dari Kawah Timbang. Ini dimaksudkan agar tidak terkena gas beracun yang keluar sebab secara visual memang sulit dideteksi.

"Ancaman di Kawah Timbang itu tidak kelihatan, namun sangat membahayakan, sebab merupakan gas beracun," tegas Surono.

Masker debu pun dibagikan ke warga sekitar Kawah Timbang. Meski begitu, masker tersebut tidak akan berarti apa-apa jika ada gas beracun. Masker tersebut dibagikan karena memang untuk mengantisipasi bau belerang yang sudah meluas.

"Perlu diluruskan, kalau masker debu itu tidak akan membuat aman dari gas beracun. Jangan sampai dengan menerima masker, seolah-olah masyarakat sudah aman dari gas beracun," jelasnya.

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada Minggu (31/3/2013), menyebutkan konsentrasi gas CO2 di dalam tanah ada yang mencapai 5 persen volume pada salah satu lokasi di sekitar Kawah Timbang.

Jadi, traveler yang ingin liburan ke Gunung Dieng, sebaiknya mengatur ulang jadwal Anda, atau meningkatkan kewaspadaan.

0 komentar:

Post a Comment