Tuesday, January 1, 2013

Wow! Ada Buddha Emas & Buku Terbesar Sedunia di Myanmar


Mandalay - Myanmar kini menjadi destinasi wisata yang baru naik daun dalam setahun belakangan. Jualan utamanya, tentu saja aneka pagoda dengan dekorasi luar biasa, misalnya patung Buddha dari emas seberat 6,5 ton!

detikTravel beberapa waktu lalu pergi ke Mandalay, yang berjarak sekitar 300 km dari Naypyidaw. Di sana yang terkenal adalah Pagoda Mahamuni. Yang paling mencuri perhatian di pagoda ini adalah patung Buddha Mahamuni yang berbalur emas.

Patung Buddha dengan tinggi sekitar 4 meter itu sejatinya dibuat dari perunggu dengan berat 6,5 ton. Tetapi para umat yang datang berdoa, lazim menempelkan emas padat yang terus-menerus dihantam palu selama sekitar 6 jam untuk kemudian menjadi lembaran tipis yang mirip kertas.

Lama kelamaan, lapisan emas di patung ini disebutkan mencapai 15 cm. Selain lapisan emas tersebut, patung nan megah tersebut juga ditaburi dengan berlian, rubi, dan safir. Sungguh mewah!

Selain Pagoda Mahamuni, kami juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke daerah Mandalay Hill. Di sini ada Pagoda Sutaungpyei di bukit berketinggian 240 meter, yang juga merupakan lokasi untuk melihat ke sejumlah penjuru Kota Mandalay.

Di kaki Mandalay Hill sendiri, kita dapat melihat Pagoda Kuthodaw yang halamannya dipenuhi oleh 729 stupa yang berisikan sebuah lempeng batu berisikan tulisan-tulisan dari kitab suci Tripitaka di kedua sisinya, yang mana juga disebut sebagai Buku Terbesar Dunia.

Seperti umumnya berkunjung ke pagoda di Myanmar, wisatawan diharuskan melepas alas kaki. Sudah paham, kami pun tak lagi kagok ketika harus berkeliling dengan nyeker.

Oh ya, jangan lupa untuk menyempatkan diri mampir Mandalay Royal Palace yang juga terletak di Kota Mandalay. Di sini kita bisa melongok istana terakhir dari monarki Burma, yang dibangun antara 1857-1859 di bawah arahan Raja Mindon yang berkuasa di Mandalay saat itu.

Pada Perang Dunia II, bangunan di situs ini banyak yang hancur. Baru pada tahun 1990-an replika dari bangunan istana itu dibangun ulang.

0 komentar:

Post a Comment