Thursday, January 3, 2013

Di Belanda, Traveler Bisa Mendaki 'Gunung Buku'


Rotterdam - Rotterdam, Belanda punya gunung yang tidak biasa. Alih-alih dihiasi dengan pepohonan, 'gunung' ini malah dipenuhi dengan buku-buku. Ada lebih dari 70.000 buku di 'gunung' ini.

Jangan dulu membayangkan ini adalah sebuah gunung yang punya pemandangan hijau nan asri. 'Gunung buku' ini adalah sebuah perpustakaan di Spijkenisse, di pinggir Rotterdam, Belanda. Luasnya mencapai 9.300 meter persegi dan dibangun oleh perusahaan arisitektur ternama, MVRDV, tulis situs Design Boom seperti yang dilihat detikTravel pada Kamis (3/1/2013).

Walaupun baru beberapa tahun diresmikan, perpustakaan ini bukanlah bangunan anyar. Dulu, di tempat yang sama, sudah ada bangunan yang sama fungsinya. Hanya saja, perpustakaan tersebut dinilai sudah terlalu tua. Kemudian muncul ide untuk membangun perpustakaan yang spektakuler.

Dari luar, bangunan ini mirip seperti Museum Louvre di Paris, Prancis. Atapnya berbentuk seperti piramida yang penuh dengan kaca, begitu juga dengan dinding yang melindungi perpustakaan. Kacanya bening sehingga tak menghalangi sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan. Jadi, lebih hemat energi.

Lalu, kenapa bangunan ini disebut 'gunung buku'? Tentu bukan karena buku yang ditumpuk sembarangan sehingga menyerupai sebuah gunung. Perpustakaan ini memiliki rak buku raksasa yang menjulang tinggi, mengerucut seperti sebuah gunung.

Kemudian, pertanyaan selanjutnya akan muncul, bagaimana cara mengambil bukunya? Jawabannya, mudah saja. Tak perlu repot melompat atau mengambil tangga. Sebab rak tersebut memiliki jalan yang akan mengantarkan pengunjung untuk naik ke puncaknya, persis dengan mendaki gunung.

Hebatnya lagi, rak ini punya 5 lantai. Masing-masing lantai tentu berisi buku-buku yang berbeda temanya. Hingga saat ini, 'gunung buku' punya koleksi lebih dari 70.000 buku.

Yang paling asyik, saat Anda sudah mendapatkan buku yang dicari kemudian membaca di puncak rak raksasa ini. Selain suasana yang tenang, di puncak 'gunung' ini juga ditanami beberapa pohon-pohon kecil. Anda juga bisa memandangi suasana di luar perpustakaan lewat dinding kaca.

Selain atap dan dinding kaca yang membuat seisi ruangan menjadi terang tanpa lampu, perpustakaan ini juga punya lantai yang ramah lingkungan. Lantai di seluruh penjuru perpustakaan ini dibuat dengan sistem graywater, tanpa pengecoran dan bisa langsung menyerap air. Selain itu, ternyata rak yang digunakan di perpustakaan ini juga hasil dari daur ulang sampah plastik. Wow!

Pesona 'gunung buku' tidak hanya sampai disitu saja. Saat malam hari, di pelatarannya biasa dipenuhi para turis. Selain memang karena nyaman untuk 'nongkrong', bangunan yang penuh dengan kaca ini memancarkan sinar lampu yang sangat indah dari dalam.


0 komentar:

Post a Comment