Thursday, April 25, 2013

Siapa Berani ke Krakatau?


Pandeglang - Gunung Krakatau punya sejarah kelam karena letusannya yang maha dahsyat. Tapi sekarang, Krakatau menjadi salah satu primadona wisata di Banten khususnya Selat Sunda. Berani ke sana?

Tahun 1883, salah satu gunung api teraktif di dunia yakni Krakatau memuntahkan laharnya. Letusan Krakatau berpengaruh terhadap perubahan iklim di berbagai belahan dunia, konon debu vulkanisnya bahkan sampai Benua Amerika. Letusan tersebut kemudian terkenal sebagai salah satu yang terdahsyat di dunia.

Tapi sekarang, Krakatau bagaikan gunung yang duduk manis di Selat Sunda. Letusan seabad lalu menghasilkan Gunung Anak Krakatau yang terletak tak jauh dari induknya. Kedua Krakatau ini, beserta pulau-pulau lain di sekitarnya, sekarang jadi primadona wisata di kawasan Banten dan Selat Sunda.

Banyak hal yang terlontar dari mulut traveler soal Krakatau. Gunung pasir terjal dengan panas matahari yang menyengat, kawah yang masih mengeluarkan asap belerang, sampai biota bawah laut yang terkenal kecantikannya. Pada musim-musim tertentu, Anda bahkan bisa melihat ikan terbang dan lumba-lumba yang muncul dari permukaan laut. Cantiknya!

Kontras dengan sejarahnya yang menyeramkan, Krakatau sekarang dilirik banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Lalu, bagaimana cara agar bisa ke Krakatau?

Hal yang perlu Anda ketahui sebelumnya adalah: Krakatau masih aktif. Kegiatan vulkanis dalam perut bumi tak pernah padam. Satu tempat yang perlu Anda datangi sebelumnya adalah kantor seismograf di Anyer.

"Kita perlu menyambangi kantor seismograf di Anyer untuk menanyakan apakah Krakatau aman untuk didatangi," tutur Roman, trip organizer untuk Krakatau Tour saat dihubungi detikTravel, Kamis (25/4/2013).

Kalau kondisi Gunung Anak Krakatau sedang aman, Anda bisa langsung bertolak ke Pantai Carita untuk carter kapal. Mintalah sang pemilik kapal untuk menyambangi Gunung Anak Krakatau, Pulau Rakata, juga Pulau Sabesi kalau Anda ingin snorkeling di perairan jernih di antara ikan warna-warni.

Menuju Krakatau, Anda bisa merancang itinerary sendiri. Tapi kalau tak mau repot, Anda bisa menggunakan jasa tur Krakatau dengan lama perjalanan dan harga yang bervariasi.

"Kita (Krakatau Tour) misalnya, punya itinerary 1 day trip dan camping trip. Berangkatnya bisa dari Jakarta atau langsung dari Carita," kata Roman.

Kalau wisatawan memilih 1 day tour dari Jakarta, mobil berupa minibus/ Innova/ Avanza akan menjemput rombongan dengan kuota sampai 10 orang. Berangkat pukul 05.00 WIB, tiba di Carita pukul 08.00 WIB. Usai sarapan, wisatawan akan langsung naik kapal carteran dari Marina Lippo Carita.

Destinasi pertama adalah Gunung Anak Krakatau. Kapal akan mengitari pulau, dan pemandu akan menjelaskan berbagai hal seputar gunung ini. Kalau beruntung, sepanjang perjalanan Anda bisa melihat lumba-lumba dan ikan terbang! Roman menambahkan, banyak lumba-lumba muncul pada Juli-Agustus tiap tahunnya.

Wisatawan bisa mendaki sampai puncak, sekitar 20 menit perjalanan. Kalau situasi sedang memungkinkan dan Gunung Krakatau sedang aman, Anda bisa mendaki sampai ke kawahnya.

"Sampai kawahnya sekitar 40 menitan, dari 220 mdpl naik ke 350 mdpl. Tapi harus pastikan dulu ke kantor seismograf, sedang aman atau tidak di sana. Treknya juga curam soalnya, di atas 45 derajat," kata Roman.

Turun dari Gunung Anak Krakatau, wisatawan bisa bersantai di pantai atau snorkeling di sekitar pulau. Ya, perairan di sekitar Gunung Krakatau terkenal sangat jernih meski pasirnya hitam akibat aktivitas vulkanis.

Selanjutnya kapal akan membawa wisatawan ke Pulau Rakata yang terkenal sebagai Old Krakatoa. Snorkeling melihat terumbu karang, kemudian makan siang di atas kapal.

"Kita sudah sediakan makan siang, lunchbox. Air mineral sudah pasti. Jus, soft drink, buah seperti melon dan semangka juga. Perlengkapan snorkeling juga kita sudah sediakan," jelas Roman.

Jam berapa trip Krakatau selesai, Anda yang menentukan. Roman mengatakan, ada yang selesai pukul 14.00 ada juga yang sampai pukul 18.00 tergantung permintaan tamu. Berapa rupiah yang harus Anda keluarkan untuk sekali trip ini?

"Dari Carita, harganya Rp 3 juta untuk 4 orang. Itu untuk 1 kapal, sudah termasuk izin masuk ke area Gunung Anak Krakatau," kata Roman.

Traveler bisa mengunjungi Krakatau sepanjang tahun, namun bulan November-Februari cuaca sedang kurang bagus. Musim hujan, ombak sedang tinggi dan angin pun kencang. Kalau berminat, Anda juga bisa ikut camping trip 2 hari 1 malam.

"Camping trip biasanya diminati fotografer, apalagi kalau Krakatau sedang aktif. Kita kemping di Pulau Rakata, jadi malam hari fotografer bisa potret kembang api alami dari puncak gunungnya," kata Roman.

0 komentar:

Post a Comment