Sunday, April 7, 2013

Pulau Wisata Jadi Sengketa China dan Vietnam


Beijing - Kepulauan wisata Paracel jadi sengketa antara China dan Vietnam selama lebih dari 20 tahun. Kepulauan ini berada di Laut Cina Selatan dengan karang cantik serta perairan jernih. Tak peduli sengketa, China tetap mendatangkan wisatawan ke sana.

Meski sengketa kepemilikan masih menghinggapi Kepulauan Paracel, namun China membuka pintu bagi turis untuk mengunjungi kepulauan tersebut. Letaknya berada di Laut Cina Selatan dan terdiri dari kumpulan karang dan pulau kecil yang cantik. Langkah China ini diduga untuk membuat jengkel Vietnam, negara yang mengklaim memiliki kepulauan tersebut.

Kapal pesiar berkapasitas 1.965 penumpang milik Haihang Group sudah siap berlayar ke Paracel, sementara Hainan Harbour and Shipping Co tengah membangun kapal pesiar lainnya.

"Turis bisa makan dan tidur di kapal, lalu mendarat di pulau untuk melihat-lihat," ujar Wakil Gubernur Provinsi Hainan, Tan Li, sebagaimana dilansir Reuters mengutip Kantor Berita Xinhua, Minggu (7/4/2013).

Hanya ada satu hotel dengan 56 kamar di Pulau Woody, pulau terbesar di Paracel. Tahun lalu, China membangun garnisun militer di pusat pulau ini, tepatnya di Kota Sansha. Tan menyebut otoritas lokal akan membangun infrastruktur pendukung di Sansha, termasuk pelabuhan, persediaan air, serta fasilitas pembuangan.

Sejak China mengambil alih Paracel pada 1974 setelah bentrok dengan Vietnam Selatan, muncul sejumlah klaim atas siapa pemilik kumpulan 40 pulau kecil tersebut. Termasuk salah satunya dengan Taiwan.

Di bagian Laut Cina Selatan lain, Vietnam, Taiwan, Brunei, Malaysia dan Filipina juga mengklaim memiliki sejumlah pulau, termasuk Pulau Spratly. Dengan Jepang, China berselisih mengenai Laut Cina Timur.

0 komentar:

Post a Comment