Wednesday, April 10, 2013

Inilah Istana Raja Tertua di Kalimantan Barat


Landak - Melintasi jalan utama di Kota Landak, Anda pasti menangkap sosok Keraton Ismahayana. Inilah istana kerajaan tertua di Kalimantan Barat yang masih satu silsilah dengan Kerajaan Majapahit.

Kompleks bangunan tersebut berwarna hijau dan kuning, terdiri dari beberapa bangunan berarsitektur serupa. Tak ada penjaga, hanya ada gerbang yang terbuka. Di bagian depan bangunan terdapat tulisan 'Keraton Ismahayana'.

"Ini kerajaan tertua di Kalbar," tutur Didi, guide kami selama berada di Kota Landak. Saya dan 2 wartawan lainnya sedang mengikuti 5 srikandi Indonesia yang bersepeda 460 Km dari Pontianak ke Kuching dalam waktu 5 hari. Ekspedisi itu bertajuk 'Women Across Borneo'.

Rabu (10/4/2013) pagi, kami tiba di pelataran Keraton Ismahayana. Seorang pria datang membukakan pintu. Masuk ke bagian dalam, saya dihadapkan pada ruang tamu yang terbagi jadi dua bagian: kiri dan kanan.

Dinding dari kayu Belian (sebutan bagi kayu besi asli Kalbar) dipenuhi potret raja-raja Ismahayana. Di salah satu sisi tertulis sejarah kerajaan yang ternyata berkaitan dengan Kerajaan Majapahit di Jawa.

Tertulis, putra tertua salah satu Ratu Majapahit yakni Brawijaya Angkawijaya hijrah ke Ngabang (sekarang Kota Landak). Putra bernama Raden Sumantri itu kemudian menikah dengan dara setempat, dan lahirlah Raden Ismahayana.

Beranjak dewasa, Raden Ismahayana mendirikan Kerajaan Ismahayana. Ia pun pindah agama menjadi Islam dan berganti nama. Jadilah Kerajaan Landak yang hadir sejak abad ke-14.

Keraton Ismahayana adalah saksi berjalannya kerajaan tersebut. Di bagian dalamnya terdapat 1 aula, 1 kamar tidur, dan 1 kamar penyimpanan benda pusaka.

"Ini benda-benda yang terselamatkan, usianya ada yang dari abad ke-12," tutur Gusti Mahidin (38), guide kami di keraton tersebut saat menjelaskan benda-benda di ruang penyimpanan. Ada keris, mahkota, tiang tempat tidur, juga alat musik serupa gamelan.

Raja terakhir bernama Pangeran Ratu Gusti Abdul Hamid wafat pada 1943, dibantai oleh tentara Jepang dalam peristiwa Mandor. Dia adalah raja ke-27, salah satu putra Kalimantan terbaik yang pernah memerintah. Sekilas peristiwa Mandor, masyarakat pribumi Kalimantan yang dianggap intelek dan mengancam keberadaan Jepang diculik dan dibunuh di Kecamatan Mandor. Sekarang tempat pembantaian itu menjadi Makam Juang Mandor.

Saat Indonesia menjadi republik dan sistem kerajaan dihapuskan, yang memimpin Kerajaan Ismahayana saat ini adalah Dr Ir H G Hardiansyah MSc QAM. Sekarang ia tinggal di Pontianak dan berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas.

Tak hanya kompleks tersebut yang jadi pusat Kerajaan Ismahayana. Rumah-rumah penduduk di sekelilingnya pun merupakan bagian dari keraton, sama halnya dengan kompleks Keraton Yogyakarta.

"Banyak dari rumah-rumah ini yang berusia ratusan tahun juga. Bahan bangunannya dari kayu yang sama, Belian," tambah Gusti Mahidin.

0 komentar:

Post a Comment