Wednesday, March 20, 2013

Marak Pemerkosaan di India, Inggris Keluarkan Travel Warning


London - Kasus kejahatan seksual yang berulang kali menimpa wisatawan di India, disikapi serius oleh Inggris. Mereka mengeluarkan travel warning untuk wisatawan yang akan liburan ke India, khususnya perempuan.

Travel warning ini berlaku sejak Senin 18 Maret 2013 kemarin yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris. Dari situs resmi yang dikunjungi detikTravel, Rabu (20/3/2013), disebutkan kasus pemerkosaan di Madya Pradesh menjadi dasar dari travel warning ini.

"Anjuran (travel warning-red) ini telah dikaji ulang dan diterbitkan ulang dengan amandemen terhadap perihal mengenai kejahatan (kejahatan seksual yang serius di Madya Pradesh pada 16 Maret). Secara keseluruhan anjuran ini tidak berubah. Kemlu Inggris, menganjurkan larangan traveling ke daerah-daerah tertentu di India dan hanya membolehlah perjalanan yang memang penting saja ke daerah lain di India," demikian pernyataan Kemlu Inggris dalam bagian awal travel warning mereka.

Secara tegas, perempuan diminta berhati-hati saat traveling ke India karena meningkatnya kasus pemerkosaan turis. Kasus pemerkosaan telah terjadi di Goa, Delhi, Bangalore dan Rajasthan.

"Kalau Anda adalah perempuan yang melakukan traveling, Anda harus menghormati gaya berpakaian dan budaya setempat. Hindari kawasan tertutup termasuk pantai, kalau Anda sendirian baik siang maupun malam," kata Kemlu Inggris.

Traveler perempuan dilarang sendirian naik kendaraan umum, taksi, atau bajaj, apalagi malam hari. Mereka diminta mencari taksi dari hotel.

"Jangan mencari taksi di jalan. Kalau Anda menjadi korban kejahatan, telepon 100 untuk bantuan polisi dan 112 dari ponsel," ujar mereka.

Paspor dan kartu kredit diminta untuk dijaga dengan hati-hati, terutama saat naik bus dan kereta api. Traveler diminta untuk tidak meninggalkan tas di kereta karena banyak kasus pencurian. Traveler juga diminta membuat fotokopi paspor, visa India dan tiket pesawat. Dokumen cadangan ini harus terpisah dari dokumen asli. Kalau sampai hilang, korban harus segera melapor ke polisi.

Di Agra dan Jaipur, traveler diminta hati-hati dengan aksi penipuan, berupa perhiasan palsu yang dijual mahal. Terkadang modusnya adalah meminta uang pangkal yang sudah pasti tidak bisa dikembalikan.

0 komentar:

Post a Comment