Friday, March 22, 2013

Bawa Salib Raksaksa, Kakek 60 Tahun Jalan Kaki Keliling Dunia


London - Sebagian dari Anda mungkin memilih bersantai saat berumur 60 tahun. Tapi seorang kakek asal Inggris justru masih giat keliling dunia dengan berjalan kaki. Dia juga selalu membawa salib raksasa!

Adalah Lindsay Hamon, kakek berusia 60 tahun yang sudah menghabiskan 26 tahun terakhirnya untuk traveling keliling dunia. Yang menarik darinya bukan hanya karena ia selalu berjalan kaki, tapi Hamon juga selalu menggendong salib berukuran besar di pundaknya, seperti dilansir dari Oddity Central, Jumat (22/3/2013).

Salib raksaksa tersebut terbuat dari kayu dengan tinggi sekitar 3,5 meter dan lebar kira-kira 1,5 meter. Salib tersebut ternyata sudah ada sejak tahun 1987. Sejak saat itu, Hamon hampir tidak pernah meletakkan salib jauh dari dirinya. Ke manapun Hamon pergi, salib tersebut selalu ada di pundaknya. Untuk mengurangi beban, Hamon membuatkan roda kecil di bagian bawah salib.

Selama perjalanan yang menakjubkan ini, Hamon membawa pesan damai. Ia juga selalu mengajarkan ilmu agama kepada orang yang bertemu dengannya. Hingga saat ini dirinya sudah keluar-masuk 19 negara antara lain Selandia Baru, Rumania, India, dan Sri Lanka.

Perjalanannya yang juga digunakan sebagai alat dakwah ini memang tidak mudah. Ia kerap tidak diterima di beberapa daerah. Hamon pernah ditembaki di Bangladesh, diusir dari Lapangan St Petrus, Roma, dan masih banyak lagi pengalaman pahit lainnya. Tapi Hamon tak pernah menyerah, ia selalu bersemangat untuk melanjutkan misinya keliling dunia.

Bermodalkan sumbangan dari orang-orang yang iba dengan dirinya saat di jalan, Hamon meneruskan perjalanannya. Untuk menghidupi 2 orang dan 1 orang istrinya di Cornwall, Inggris, Hamon mengandalkan uang pensiunnya.

"Saya keluar dari pekerjaan dan melakukan perjalanan ini sebagai gantinya, walaupun saya tidak mendapatkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Rasa takut kadang-kadang datang karena saya punya istri dan anak-anak. Anda pasti tidak mau berada dalam bahaya. Perjalanan ini benar-benar hanya mengandalkan kepercayaan kepada Tuhan, yakin Dia akan melindungi Anda," ujar Hamon.

Jika tidak punya uang, di mana Hamon tidur saat malam? Jawabannya, Hamon tidur di mana saja ia mau. Rumah tempat pekerja seks, tempat penampungan bus, gorong-gorong, sampai toilet menjadi lokasi peristirahatan Hamon kala malam tiba.

Di setiap negara yang baru ia pijaki, pasti ada orang baru yang bertanya-tanya tentang hal yang Hamon lakukan. Dengan senyum, Hamon selalu menjawab satu per satu pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat sekitar sambil menyelipkan kalimat dakwah dan doa. Walaupun Hamon hanya mengerti bahasa Inggris, tapi itu tak menjadi penghalang untuk dirinya.

"Saya sering berdoa dalam bahasa Inggris. Pernah ada satu anak laki-laki yang datang entah dari mana ketika saya sedang berbicara dengan sekitar 20-30 orang, dan dia menerjemahkan segalanya. Setelah ia menerjemahkannya, ia menghilang. Saya tidak pernah tahu siapa dirinya atau dari mana ia berasal, itu luar biasa," katanya.

Saat ini Hamon sedang berada di rumah untuk bertemu dengan keluarga dan anjing kesayangannya. Tapi tidak lama lagi, Hamon akan menuju Latvia dan negara lainnya, seperti Belarusia, Bulgaria, Belgia, Jerman, Prancis, Irlandia, India, Hungaria, Nepal, Selandia Baru, Italia, Rusia, Rumania, Polandia, Sri Lanka, Slovakia, dan kembali lagi ke Inggris.

Nah, jika nanti Anda traveling ke negara-negara di atas dan bertemu dengan pria yang membawa salib besar sambil berjalan kaki, itu mungkin Lindsay Hamon.

0 komentar:

Post a Comment