Friday, January 4, 2013

Traveling ke Temanggung, Wajib Coba Nikmatnya Bakso Uleg!


Temanggung - Belum lengkap liburan kalau belum menikmati wisata kulinernya. Bakso mungkin tidak akan masuk dalam daftar wisata kuliner Anda. Tapi, saat berlibur ke Temanggung, Jawa Tengah rugi kalau belum menikmati lezatnya bakso uleg. Yummy!

Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Meski tidak terkenal sebagai daerah wisata, Temanggung punya panorama alam yang sangat cantik, bersih, sejuk, teratur. Selain itu, Temanggung juga punya kuliner khas yang wajib traveler coba.

Di mata wisatawan, bakso bukan makanan unik dan aneh. Tapi di Temanggung, traveler akan dibuat penasaran dan ingin mencoba kelezatan bakso uleg. Dari namanya saja, bakso uleg sudah membuat saya dan pelancong lainnya bertanya-tanya bagaiamana bentuk dan rasa bakso khas Temanggung ini.

Rasa penasaran saya pun membuncah, untuk merasakan langsung kelezatan bakso yang jadi buah bibir di jejaring sosial dan acara kuliner televisi ini. Jadilah, Selasa (1/1/2013) saya meluncur ke Jalan Jenderal Soedirman, Temanggung, Jawa Tengah, tepatnya di depan Bank BRI.

Ternyata tidak hanya satu, di sepanjang jalan ini ada tiga warung bakso uleg. Dua warung pertama punya nama sama, yakni Bakso Uleg sedangkan satu warung lainnya bernama Bakso Lombok Uleg. Saya pun lebih memilih warung Bakso Uleg yang berada di depan Bank BRI. Alasannya, tampilan warung bakso ini lebih tradisional dan sederhana.

Pak Amat yang menjadi penjual, mengaku sudah 25 tahun berjualan bakso uleg di daerah ini. Dahulu, warung bakso ini masih menggunakan tenda bongkar pasang. Sampai akhirnya, dia dan sang kakak, Pak Slamet membuat dua warung Bakso Uleg dengan letak yang berdekatan.

Satu porsi bakso uleg dan milkshake orange jadi pilihan saya saat itu. Di sinilah rasa penasaran saya tentang bentuk baksonya terpecahkan. Ternyata bentuk baksonya sama seperti yang lainnya, hanya saja cara meracik bumbunya yang unik.

"Piro lomboknya mbak?" itulah pertanyaan yang selalu diajukan si penjual. Pak Amat kepada pelanggannya. Pengunjung bebas memilih berapa cabai rawit yang diinginkan untuk satu mangkok bakso.

"Empat cabai saja pak," ucap saya.

Ternyata yang diuleg itu bukan baksonya, melainkan cabai-cabai tersebut. Ia menguleg cabai-cabai tersebut langsung di mangkok.

Setelah diuleg, barulah mangkok tersebut diisi dengan bakso, potongan tahu, bagian dalam tahu yang sudah digoreng, dan ketupat. Semua bahan itu diguyur dengan kuah panas. Nyam! Nyam! Nyam! Aroma lezat dan cabainya langsung tercium.

Satu lagi, di meja pengunjung tidak disediakan sambal dan saos. Hanya ada kecap sebagai penambah rasa. Kuah bakso terlihat segar dan sedap dipandang. Langsung saja saya mencicipi satu sendok bakso uleg ini. Rasanya? Ehmm, mantap dan pedasnya sangat terasa.

Harga bakso ini pun termasuk murah, sekitar Rp 4.000-Rp 8.000 per mangkok tergantung dari jumlah cabai dan campurannya. Hari itu, saya hanya membayar Rp 7.000 untuk semangkok bakso dan Rp 3.500 untuk milkshake orange. Perlu Anda tahu, harga makanan di Temanggung relatif murah. Jadi sangat pas untuk traveler yang hobi wisata kuliner.


0 komentar:

Post a Comment