Thursday, January 31, 2013

Inilah Tempat Fotografer Membidik Indahnya Candi Borobudur


detikTravel Community - 

Ada satu tempat keren untuk melihat keindahan Candi Borobudur di Magelang, Jateng. Bukit Setumbuk menjadi tempat fotografer membidik candi ini. Pagi yang sempurna juga bisa didapatkan di candi ini.

Borobudur adalah salah satu tempat favorit penggemar fotografi, khususnya di Pulau Jawa. Hal ini membuktikan kalau Borobudur tidak hanya bisa dinikmati dari dalam, tapi dari sisi luarnya juga. Bahkan sisi ini memiliki keunikan dan keindahan lain yang jarang terlihat.

Sebagai candi Buddha terbesar di dunia sekaligus bergelar World Heritage yang diberikan UNESCO, Candi Borobudur adalah salah satu tujuan utama wisata di Indonesia. Mengunjungi candi yang dibangun pada abad ke-8 ini sanggup memberikan nuansa tersendiri. Selain bangunannya yang besar, hiasan 1.460 relief pahatan dan 504 patung Buddha turut menghadirkan rasa takjub bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Namun masih banyak yang belum mengetahui kalau Borobudur bisa dinikmati dari sudut yang lain. Anda bisa menikmati candi besar ini dari kejauhan, melalui sebuah bukit yang terletak sekitar 3 km sebelah barat candi. Tepatnya di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jateng.

Bukit ini biasa dikenal sebagai Punthuk Setumbu, atau cukup disebut Setumbu saja. Dari sini, megahnya Borobudur terlihat begitu kecil di antara rimbunan pohon dengan latar belakang Gunung Merbabu.

Saat paling tepat untuk menikmati Borobudur dari Setumbu adalah saat fajar. Selain menikmati 'hidangan pembuka' berupa matahari terbit di balik Gunung Merbabu, 'hidangan utamanya' adalah siluet Borobudur di antara rimbunan pohon yang terbalut embun pagi dan bermandikan cahaya kuning keemasan.

Jika beruntung, sedikit bumbu tambahan berupa ROL (Ray of Light) yang menembus melalui awan. Panorama ini bak lukisan alam, sungguh keindahan luar biasa mahakarya Sang Pencipta.

Momen ini tak berlangsung lama, kurang dari satu jam setelah matahari terbit. Namun bukan berarti keindahan berakhir. Anda tetap dimanjakan dengan keindahan alam sepulangnya dari Setumbu.

Di sepanjang jalan, Anda akan disuguhi pemandangan sawah hijau terhampar luas beserta rimbunan pohon. Di bagian tertentu, bahkan dengan candi Borobudur sebagai latar belakangnya. Jika beruntung, Anda akan menemui sejumlah petani yang sedang menggarap sawah atau objek-objek lain khas pedesaan, yang tentu menarik untuk diabadikan.

Untuk bisa menikmati momen indah ini memang butuh usaha ekstra. Anda harus berada di Setumbu sekitar pukul 04.30 WIB. Jika berangkat dari Yogya, Anda harus berangkat paling lambat pukul 03.30 WIB dini hari.

Ambil rute menuju Borobudur, sesampainya di taman wisata Borobudur, ada pertigaan ambil ke kiri. Setelah melewati gerbang Hotel Manohara, kurang lebih 200 meter Anda akan menemui perempatan, kemudian ambil ke kanan. Manohara adalah satu-satunya hotel yang terletak di dalam kompleks Borobudur.

Ikuti jalan ini kira-kira 3 km sampai Anda temui pertigaan yang di sebelah kirinya terdapat sebuah masjid. Berhenti dan parkirlah kendaraan di halaman masjid tersebut.

Selanjutnya Anda harus berjalan kaki mendaki bukit melalui jalan setapak yang berada tepat di seberang masjid selama kira-kira 10 sampai 15 menit, tergantung kecepatan kaki. Sangat disarankan Anda memakai alas kaki berupa sandal atau sepatu gunung karena medannya masih berupa tanah dan bebatuan sehingga masih licin, bahkan becek jika malam sebelumnya hujan turun.

Jangan lupa membawa senter karena jalan untuk mendaki ke bukit belum dilengkapi penerangan yang mencukupi. Mengingat tempat ini masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat, sehingga infrastrukturnya masih seadanya.

Selain itu bagi mereka yang baru pertama kali ke Punthuk Setumbu, disarankan untuk survei dulu sebelumnya saat siang minimal sehari sebelumnya. Agar tidak banyak membuang waktu untuk mencari jalan, mengingat kondisi yang gelap dan momen matahari terbit yang cukup singkat.

0 komentar:

Post a Comment