Sunday, May 12, 2013

Gua Kiskendo, Destinasi Asyik di Yogya Selain Malioboro


detikTravel Community - 

Jalan-jalan ke Yogyakarta jangan melulu mampir ke Malioboro. Destinasi ini masih punya tempat wisata lain yang tak kalah asyik, yaitu Gua Kiskendo dan Waduk Sermo.

Banyak hal yang bisa Anda nikmati di sekitar waduk seperti di Waduksermo ini. Begitu pula dengan Gua Kiskendo yang letaknya tak begitu jauh dari Waduksermo, Kulonprogo, DI Yogyakarta.

Ada yang bilang, kalau kita merancang perjalanan seringkali batal. Kalau pun jadi pergi mungkin realisasinya akan lama, karena banyak pertimbangan. Tapi kalau mendadak, malah bisa berjalan. Hal inilah yang kami alami pada suatu Minggu siang di bulan Februari 2008.

Waktu itu aku baru saja wisuda dan masih santai menikmati kebebasan. Apalagi saat itu baru selesai merampungkan skripsi yang jelimet sambil sesekali mengikuti tes masuk kerja.

Kebetulan waktu itu 2 orang teman baikku sedang ada di Yogya untuk berlibur. Mereka adalah kawan yang sudah lulus lebih awal dariku dan bekerja di kota lain.

Setelah saling memberi kabar, mereka datang ke kost aku untuk sekadar reuni dan berbincang santai. Karena dirasa bosan, aku mengusulkan untuk datang ke suatu tempat wisata di Kabupaten Kulonprogo. Gua Kiskendo namanya.

Mereka pun setuju. Kemudian aku tak lupa menghubungi satu temanku yang lain. Seorang perempuan yang juga telah lulus lebih awal dariku. Kini dia melanjutkan program Masternya di kampus yang sama. Kami ingin jalan-jalan bareng seperti dulu.

Semasa kuliah kami punya grup jalan-jalan. Walau jalan-jalannya juga tidak begitu jauh, yaitu hanya mengunjungi tempat-tempat di Yogya dan kota sekitarnya saja. Namun saat ini yang ada di Yogya hanya kami berempat.

Di ujung telepon, temanku yang satu ini sempat ragu menjawab dengan alasan belum mandi dan ada tugas.

"Ayo kapan lagi mumpung Mas Bowo dan Sugeng ada di Yogya nih" kataku terus membujuknya.

Sepertinya tak ada waktu baginya untuk berpikir, akhirnya dia pun mengiyakan dan langsung meluncur ke tempat kostku. Akhirnya kami bertiga bertemu.

Dengan menggunakan 2 sepeda motor, kami pun berboncengan menuju Gua Kiskendo sekitar pukul 11.00 WIB. Dari Tugu Yogya, melalui jalan Godean terus ke Barat menuju Kulonprogo. Dinamakan begitu karena letaknya ada di sebelah barat Sungai Progo.

Kami terus memacu motor sampai tiba di perempatan Nanggulan. Di situ kami mengisi bensin terlebih dulu di tukang bensin botolan di pinggir jalan. Ya, setelah Nanggulan kita akan melewati jalan perbukitan Menoreh yang terus menanjak. Ini akan menguras energi motor. Kami takut kalau di atas tak ada orang berjualan bensin.

Akhirnya, trekking kami pun dimulai dengan melewati tanjakan, mengikuti penunjuk jalan yang ada. Gua Kiskendo memang terletak di tempat yang tinggi perbukitan Menoreh.

Sepanjang perjalanan, kami dimanjakan dengan rindangnya pepohonan.  Makin menanjak hawa yang terasa semakin sejuk. Menyenangkan sekali. Terlebih jalan yang dilalui juga cukup bagus walaupun masuk perkampungan, meski masih ada beberapa bagian jalan yang berbatu-batu.

Setelah melakukan perjalanan selama 1 jam, akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Saya dan teman memarkir motor dekat gua. Kemudian lanjut dengan menuruni tangga menuju mulut gua.

Tidak ada loket karcis di sana, tapi hanya ada juru kunci gua yang tinggal dekat tempat parkir. Mereka pun akan menghampiri kami yang datang berkunjung.

Juru kunci ini adalah orang yang akan membukakan kunci pintu bambu yang menutupi mulut goa. Cukup memberi Rp 3.000/orang beserta Rp 2000/motor untuk parkir, pengunjung bisa mulai masuk gua.

Awalnya menakutkan karena gelap. Tapi setelah masuk agak dalam, kami terpesona dengan keindahannya. Ada stalaktit berwarna putih yang seolah dibalut kapas. Selain itu di dalam juga ada sungai kecil, tempat bertapa dan bagian ruangan agak luas, yang katanya dulu dipakai untuk belajar agama Islam.

Untuk traveler suka baca cerita Ramayana, pasti pernah tahu Gua Kiskendo. Menurut cerita, saat itu Rama dan adiknya Lesmana sedang mencari Shinta yang telah diculik Rahwana.

Di tengah pencarian itu, Rama dan Lesmana diminta si monyet putih Hanoman untuk membantu pamannya Sugriwa. Mereka diminta untuk menumpas Subali yang telah menculik Dewi Tara, kekasih Sugriwa.

Hanoman dan Sugriwa berjanji akan membantu Rama berperang dengan Rahwana untuk mengambil kembali Shinta. Rama pun setuju dan terjadilah pertempuran antara Rama, Sugriwa melawan Subali di Gua Kiskendo yang berakhir dengan terbunuhnya Subali.

Namun apakah benar pernah terjadi hal demikian di Gua ini? Aku pun  tak tahu pasti. Sepertinya sih tidak, itu hanya pemberian nama saja. Mungkin karena keadaan guanya mirip dengan yang ada di cerita Ramayana.

Ada juga orang yang menyebut bahwa gua ini adalah replika dari gua di India yang jadi seting cerita Ramayana. Belakangan aku juga baru tahu kalau di wilayah Kendal, Jawa Tengah ternyata juga ada gua yang diberi nama Kiskendo.

Kami terus masuk ke dalam. Ternyata tidak sebesar dan sepanjang Gua Jatijajar di Kebumen. Gua ini ternyata juga tembus ke taman luas yang ada di dekat gua.

Setelah menaiki tangga curam di mulut keluar gua, kami bisa melihat taman tersebut. Lumayan buat Anda yang sedang kasmaran bisa main kejar-kejaran di situ menyaingi cerita romantis Ramayana.

Belum puas rasanya hanya memasuki lubang yang indah ini. Kami pun memutuskan untuk sekalian mengunjungi tempat wisata lain yang jaraknya kira-kira 10 Km dari situ.

Keluar dari lapangan parkir, pengunjung akan menemukan penunjuk jalan. Kondisi jalan masih seperti sebelumnya malahan makin menantang. Kadang menanjak dan menukik turun sambil berbelok bersamaan.

Mengasyikkan buat yang suka mengendarai sepeda motor. Tapi perlu ekstra hati-hati karena di beberapa bagian tidak ada pembatas, dan berhadapan langsung dengan lembah. Kalau jatuh, langsung bertemu Yang Maha Kuasa barangkali.

Sebetulnya ada jalan yang lebih landai yaitu lewat Jalan Wates. Dari sana juga angkutan umum dengan rute Wates-Waduk Sermo. Jalannya tidak naik turun dan tidak terlalu berkelok-kelok. Namun, rasanya kurang asyik.

Kami pun melewati jalur ini karena tujuan pertama adalah Goa Kiskendo. Perlu menuruni bukit lagi dan memutar jika ingin lewat Wates.

Mata masih dimanjakan dengan tanah pertanian, barisan perbukitan yang hijau menjulang dan rumah-rumah bergaya Jawa. Tak diduga sebelumnya, di balik suatu tikungan nampak dari kejauhan cekungan yang amboi indah sekali.

Pemandangan ini seperti danau yang dikelilingi bukit hijau. Kami pun beristirahat sebentar sambil berfoto di sebuah balai kecil yang sengaja disediakan bagi para pengunjung. Diliputi sedikit kabut, membuat cekungan itu terlihat seperti sebuah lukisan saja, padahal betul-betul asli.

Setelah puas, kita melanjutkan menyusuri jalan berkelok yang mengitari cekungan itu. Sampai akhirnya cekungan itu perlahan terlihat makin besar dan besar. Ya inilah Waduk Sermo.

Waduk yang kebanyakan dipakai untuk kepentingan pertanian dan perikanan ini diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1996. Di situ Anda bisa berfoto, berperahu mengelilingi waduk dengan harga sewa  Rp 5000/orang. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa memancing ikan atau makan pecel lele dan menu lainnya sambil melemparkan pandangan ke sekitar waduk yang berbentuk danau besar.

Asyik bukan? Jadi kalau ke Jogja, jangan lupa untuk menjajal dua tempat ini.

0 komentar:

Post a Comment