Tuesday, March 5, 2013

Menapaki Jejak Jenderal Amerika di Papua


detikTravel Community - 

Datang ke Jayapura tak lengkap tanpa mampir ke Tugu MacArthur di puncak Ifar Gunung, Sentani. Anda bisa melihat keindahan Danau Sentani dari ketinggian bagaikan jenderal perang dari Amerika, MacArthur yang pernah tinggal di sana.

Membayangkan Jenderal MacArthur menghisap cerutu, dengan cangklongnya yang terkenal adalah pengalaman yang tak terlupakan di Jayapura. Di Tugu MacArthur ini pula saya membayangkan sang jenderal sedang asyik mengatur strategi perang, sambil menikmati panorama Danau Sentani.

Tugu MacArthur adalah sebuah tugu yang berada di puncak Ifar Gunung, Sentani, Jayapura. Bisa menjejakkan kaki di kawasan Tugu MacArthur, membuat pikiran kita melayang pada masa perang dunia II. Saat itu panglima tentara sekutu Jenderal Douglas MacArthur memimpin pasukan.

Perjalanan menuju Tugu MacArthur lumayan seru. Dengan mengendarai mobil dinas TNI kami berempat ditemani seorang supir berangkat dari Jayapura, Papua.

Perjalanan kami ini menuju ke arah Ifar Gunung melewati Danau Sentani. Jalan aspal yang mulus, panorama Danau Sentani yang memanjakan mata. Hijau gugusan Pegunungan Cyclops pun akan traveler lewati sepanjang perjalanan.

Saat menaiki bukit, jalan berkelok-kelok langsung menyambut setiap pelancong. Seketika, datang pula udara sejuk yang menyegarkan tubuh.

Setelah kurang lebih 1,5 jam, akhirnya kita memasuki kawasan Resimen Induk Kodam (Rindam) XVIII Trikora. Karena kebetulan mobil dan supirnya dari TNI, rombongan kami tidak perlu izin terlebih dahulu.

Kami cukup membuka kaca jendela mobil saja untuk memasuki pintu gerbang tugu. Nuansa militer sangat terasa saat mobil melaju menuju tugu, para prajurit TNI tampak sedang berlatih.

Setibanya di lokasi, tertera sebuah tulisan pada tugu berbentuk monumen setinggi 3 meter. Tulisan tersebut menandakan bahwa lokasi ini dahulunya adalah markas besar umum pasukan sekutu untuk kawasan Pasifik Barat Daya.

Menengok ke sebelah tugu, tepat di sebelahnya terdapat sebuah museum. Di dalamnya terdapat foto-foto masa Jenderal MacArthur datang ke Papua.

Di sana, kita dapat berkelana mengenang masa-masa Jenderal MacArthur menduduki Bumi Cendrawasih. Terbayang di benak kami drama kemanusiaan yang mencekam dari adegan film 'Pearl Harbour' yang dibintangi Ben Affleck.

Pada 1942, Jenderal MacArthur terpaksa mundur dari Filipina karena didesak serbuan tentara Jepang. Desakan ini terjadi setelah Jepang membom pangkalan militer Amerika Serikat di Filipina. Hanya beberapa jam setelah Jepang menyerang Pearl Harbour di Hawaii.

Saat itulah, Jenderal MacArthur melontarkan kata-katanya yang kemudian menjadi terkenal itu, yaitu "I come through and I shall return" atau "Saya datang dan saya akan kembali."

Kata-kata itu pun menjadi kenyataan. Papua menjadi titik keberhasilannya. Dua tahun kemudian, yaitu tahun 1944 Jenderal MacArthur berhasil mengusir Jepang dari Solomon dan sebagian daerah Papua Nugini. Itu sejarah singkatnya Jenderal MacArthur menduduki Papua.

Pada sisi lain di kawasan tugu tersebut kita dapat sepuasnya menikmati panorama keindahan alam. Perpaduan hijaunya Pegunungan Cyclops dan birunya Danau Sentani sangat mengagumkan bagi yang melihatnya. Betapa indahnya lukisan sang pencipta.

Pengalaman yang sangat mengesankan mengunjungi Tugu MacArthur. Selain panorama alam yang indah, kita juga akan mendapati wisata sejarah, sangat cocok bagi para petualang. Pengalaman yang tak terlupakan!

0 komentar:

Post a Comment