Thursday, February 28, 2013

Monumen Tembok Berlin Terancam Digusur


Berlin - Gusur menggusur rupanya bukan cuma menjadi masalah di Jakarta. Objek wisata sejarah Tembok Berlin yang tersisa di Kota Berlin, Jerman terancam digusur proyek apartemen mewah. Sejarawan, wisatawan dan seniman pun memprotes keras.

East Side Gallery adalah potongan Tembok Berlin yang tersisa sepanjang 1,3 km di bekas Berlin timur. Disebut Gallery karena tembok ini dihias dengan mural, termasuk mural terkenal yaitu gambar bekas pemimpin Uni Sovyet dan Jerman Timur, Leonid Brezhnev dan Eric Honecker, berciuman.

Namun, objek wisata yang dikunjungi 800.000 wisatawan tiap tahun ini terancam penggusuran dari proyek apartemen mewah milik Living Bauhaus. Ketika rencana ini terdengar kuping wisatawan, mereka sangat menyesalkannya.

"Kalau Berlin tidak hati-hati, dia akan kehilangan bangunan cantik ini," kata Coco Garcia Lopez (21) wisatawan dari Madrid kepada Guardian, Rabu (27/2/2013).

Para pemilik kelab malam di sekitar East Side Gallery juga khawatir penggusuran akan membuat wisatawan malas datang ke kawasan itu. "Kalau dibangun apartemen mewah, itu seperti membangun pom bensin di depan museum," kata Sascha Disselkamp, manajer kelab malam Sage.

Tapi tidak ada yang lebih sedih dari Kani Alavi, salah satu seniman yang melukis mural di Tembok Berlin dan memimpin renovasi Tembok Berlin 4 tahun silam. Rencana pembangunan apartemen akan merusak sejarah dan budaya yang tersimpan pada tembok ini.

"Semua lukisan mural Tembok Berlin adalah simbol kebebasan di Berlin dan Eropa. Kalau dihancurkan, kamu merusak keaslian tempat ini," kata Alavi.

Lantas, apa kata Pemkot Berlin? Franz Schulz mewakili Pemkot Berlin mengatakan Tembok Berlin akan dipindahkan. Pihak investor punya hak secara hukum tidak hanya untuk membangun apartemen namun juga akan membangun jalur sepeda dan pedestrian.

Masih belum jelas berapa meter dari 1,3 km Tembok Berlin yang tersisa ini yang akan kena gusur. Tapi bagi wisatawan, tetap saja ini menjadi kabar yang menyedihkan.

0 komentar:

Post a Comment