Monday, February 18, 2013

Belajar Hidup Bijak dari Rumah Semut di Merauke


Merauke - Rumah semut adalah pemandangan khas nan unik dari Merauke, Papua. Bentuknya berupa gundukan tanah menjulang tinggi hingga dua meter. Tapi tahukah Anda, ada kisah penting yang menjadi pelajaran berharga di balik rumah semut.

Meski terletak di ujung timur Indonesia, Merauke memiliki keunikan yang tidak ditemukan di tempat lain. Keunikan yang ada di sana adalah rumah semut. Selain di Taman Nasional Wasur, Anda dapat melihatnya di Distrik Sota yang berjarak 2 jam dari Kota Merauke. detikTravel berkunjung ke distrik ini beberapa waktu lalu.

Distrik Sota adalah kawasan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Tepat di garis perbatasannya, ada taman cantik dengan penuh warna merah putih. Di sini juga terdapat banyak rumah semut. Anda bisa melihat dan berfoto dari dekat lho!

"Sebenarnya yang buat rayap, tapi orang Merauke menyebutnya semut. Maka dari itu dikenal dengan sebutan rumah semut, atau bahasa sininya (Merauke-red) Musamus," kata Ipda Ma'aruf, polisi penjaga perbatasan di Distrik Sota kepada detikTravel.

Ipda Ma'aruf telah bertugas di sini sejak tahun 1993. Selain menjaga perbatasan, dia juga mengamati banyaknya rumah semut yang ada di sekitar tamannya. "Ada banyak sekali mas rumah semut di sini dan saya sendiri sudah meneliti rumah semut selama satu tahun," ujarnya.

Para rayap membutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun untuk membangun rumah semut tersebut. Dengan rerumputan gersang di sekitarnya, rumah semut terlihat sebagai pemandangan unik. Rumah semut ini hanya bisa Anda lihat di Merauke.

Rumah semut ini ukurannya dapat mencapai dua kali tinggi orang dewasa. Rumah ini terbuat dari tanah, rumput kering, dan air liur rayap sebagai perekatnya. Jika dilihat dari dekat, dinding-dinding bangunannya terdapat lubang-lubang kecil sebagai ventilasi.

Tak hanya unik, rupanya ada pelajaran berharga yang bisa Anda petik dari rumah semut ini. Sebuah pelajaran tentang kerja keras dari rayap yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Jadi ada satu pelajaran penting, rayap-rayap ini membangunnya pada malam hari ketika hewan atau mahluk lainnya tertidur. Oleh sebab itu, baiknya kita juga bekerja keras meski orang lain tidak tahu," tambah Ma'ruf menjelaskan.

Meski terlihat seperti gundukan tanah, rupanya rumah semut ini sangat kokoh. Dinding-dindingnya tidak mudah dirusak oleh tangan manusia, apalagi oleh satwa lainnya. Inilah hasil kerja keras para rayap yang memukau siapa pun yang melihatnya!

"Hiduplah seperti rayap-rayap yang membangun rumah semut ini. Jangan lihat aku, tapi lihatlah karyaku!" tegas Ma'aruf.

Semoga wisatawan yang datang ke Merauke bisa belajar dari rayap. Mereka bekerja keras tanpa dilihat orang dan hasilnya sangat menakjubkan.

0 komentar:

Post a Comment