detikTravel Community -
Banyak sungai di Papua yang masih alami dan bersih. Sungai-sungai ini masih menjadi 'rumah' bagi buaya, salah satunya adalah di Sungai Wania, Timika. Mengarungi sungai ini membuat jantung deg-degan!
Suku Kamoro, adalah salah satu suku di Papua yang bertempat tinggal di pesisir Papua. Kondisi tempat tinggalnya yang sangat dekat dengan sungai, membuat perahu menjadi salah satu transportasi bagi sebagian masyarakat Suku Kamoro.
Saya dan tim Dream Destination Papua berkesempatan untuk mengunjungi perkampungan Suku Kamoro. Keken, Husni, dan saya juga diberi kesempatan untuk diajak menyusuri sungai yang dekat dengan perkampungan tersebut.
"Ini sungainya ada buayanya nggak?" tanya saya kepada Mama Leony, salah satu warga asli sini.
"Oo masih ada, tapi buayanya baik, tidak pernah ganggu kita," ungkap Mama Leony dengan logat Papua yang masih kental.
Meski sedikit takut, saya putuskan untuk memberanikan diri menaiki perahu yang sudah disediakan. Perahu Tropo, inilah nama perahu yang digunakan oleh masyarakat Suku Kamoro.
Akhirnya, perahu tersebut dipegangi oleh salah satu warga supaya perahu tidak goyah. Keken turun ke dalam perahu pertama kali, kemudian saya, dan dilanjut Husni.
Perahu yang kami gunakan panjangnya diperkirakan 3-4 meter, untuk lebarnya kurang lebih 60 cm. Ketika akan turun ke dalam perahu, tiba-tiba perahunya goyang-goyang serasa ingin terbalik. Akhirnya, dimulailah perjalan susur Sungai Wania yang didayung langsung oleh salah satu warga Suku Kamoro.
Hal pertama yang ada dalam pikiran saya ketika naik perahu ini adalah bertemu buaya. Mengingat cerita dari Mama Leony yang memberitahu jika sungai ini masih ada buayanya. Kedua, jika perahu terbalik dan tercebur, walaupun saya bisa berenang, saya takut kamera akan menjadi korban keganasan air sungai ini.
Ketika perahu berjalan saya melihat ada dua orang anak kecil dari Suku Kamoro yang sudah pandai sekali menggayuh dayungnya. Hebat ya mereka, kecil-kecil sudah pandai mengayuh perahu.
Bukan hanya pandai mengayuh perahu, kebanyakan anak-anak dari Suku Kamoro juga pandai berenang. Mungkin, karena keadaan alam di sekitar yang menjadikan mereka harus pandai berenang dan mengayuh perahu.
Melihat mereka semua dengan riang gembira menceburkan dirinya ke dalam sungai, membuat saya juga ingin ikut serta menceburkan diri. Ups! masih ada buaya di sungainya, pikir-pikir dulu deh!
0 komentar:
Post a Comment