Monday, March 11, 2013

3 Pantai di Tegal untuk Piknik Bersama Keluarga


detikTravel Community - 

Tegal di Jawa Tengah bukan hanya terkenal oleh 'warteg'-nya saja. Kota di pesisir utara Jawa ini punya setidaknya 3 pantai yang cocok untuk rekreasi. Satu di antaranya bahkan belum tereksplor oleh wisatawan.

Kabupaten Tegal punya banyak pantai asri. Tiga di antaranya sangat cocok untuk rekreasi dan piknik bersama keluarga. Tiga pantai itu adalah Purwahamba Indah (Purin), Pantai Larangan, dan Pantai Surodadi.

1. Pantai Purin

Setiap kali berkemas untuk rekreasi ke pantai, saya selalu memilih untuk pergi ke Purwahamba Indah alias Purin. Inilah satu-satunya pantai yang diurus pemerintah. Masyarakat pun mengenal Purin sebagai satu-satunya tempat wisata pantai di Kabupaten Tegal.

Lokasinya sangat strategis, berada di pinggir Pantura (Cirebon-Tegal-Pekalongan). Jalanan ini selalu padat saat musim mudik tiba. Masuk ke area Pantai Purin, wisatawan akan disambut sebuah patung binatang besar serupa dinosaurus. Tiap pengunjung harus membayar tiket masuk, namun tak terlalu mahal.

Jika memilih masuk ke tempat rekreasinya, wisatawan harus membayar tiket baru yang cukup mahal. Di tempat rekreasi ini terdapat fasilitas seperti taman bermain, restoran, hingga waterboom mini lengkap dengan perosotan.

Namun bagi saya, berwisata ke pantai berarti langsung saja terjun ke pantainya. Dari tempat parkir, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 200-300 meter hingga tiba di bibir pantai. Tak masalah, demi menemui Pantai Purin yang memikat hati. Pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan jumlahnya bisa membludak saat akhir pekan atau masa liburan. Sambil bermain air di bawah pohon kelapa, anak-anak juga mencoba aneka permainan di sebuah taman kecil yang tersedia.

2. Pantai Larangan

Kabupaten Tegal masih menyimpan keindahan bahari lainnya. Selepas subuh, saya berangkat ke Kecamatan Kramat. Di sana ada pantai yang belum secara resmi menjadi tempat wisata Kabupaten Tegal, namun telah menjadi destinasi wisata bagi warga sekitar untuk berakhir pekan. Namanya Pantai Larangan yang berada di Desa Larangan.

Berbeda dengan Purin ada di pinggir jalanan besar, tak ada papan yang menandai keberadaan Pantai Larangan. Wisatawan harus berusaha keras menemukan sebuah gang kecil, di sebelah utara pertigaan Lampu Merah Larangan sebagai jalan masuk menuju pantai ini. Sepanjang perjalanan menyusuri gang ini, yang akan Anda temui adalah deretan rumah-rumah penduduk. Nah, di ujung rumah-rumah penduduk ini, barulah Anda sampai di Pantai Larangan. Siapa pun bebas masuk tanpa dipungut biaya.

Meskipun pantai ini bukan tempat wisata resmi yang dikelola oleh pemerintah, namun sudah begitu ramai. Sejauh mata memandang, akan banyak ditemui penjaja makanan khas Tegal, mainan anak, hingga penjual kaset DVD. Wisatawan bahkan tak segan berbasah-basahan dan bermain air, bercengkarama dengan pasir legam eksotis, bahkan mengapung-ngapung di atas air laut menggunakan ban bekas yang disewakan sebagai 'jimat' anti-tenggelam.

Ombak di pantai ini terbilang cukup aman. Beberapa kali saya berkunjung, tak pernah kutemui gelombang yang terlalu menerkam. Jangan mencari karang di pantai ini! Tak akan pernah Anda temui. Serupa dengan pantai-pantai di sepanjang Pantura, tak ada karang-karang besar seperti yang terdapat di pantai-pantai selatan Jawa. Namun walau begitu, setiap Minggu, banyak warga berduyun-duyun datang ke Pantai Larangan sebelum mentari menampakkan dirinya. Mereka ingin menikmati keindahan sunrise bersama keluarga ataupun orang terkasih.

3. Pantai Surodadi

Puas menikmati pagi di Pantai Larangan, tak menghentikan langkah saya untuk mengeksplorasi keindahan pantai-pantai yang masih tersembunyi di kabupaten ini. Saya melanjutkan perjalanan ke arah timur untuk menyambangi pantai di Kecamatan Surodadi.

Sepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan dengan birunya lautan yang beradu dengan langit cerah. Dihiasi lambaian pohon kelapa yang tinggi menjulang. Tak dinyana, hati terus mengucap pujian akan keindahan lukisan alam ciptaan Sang Maha Kuasa.

Sampailah di sebuah jembatan yang di bawahnya terdapat dermaga kecil, lengkap dengan perahu-perahu mini milik nelayan. Area itu akan menjadi pintu masuk untuk menuju ke pantai berikutnya. Inilah pantai Surodadi. Sebuah pantai yang tersembunyi di balik rumah penduduk, sekaligus sebagai pusat home industry terasi. Tak heran, sebelum mencapai ke pantai 'perawan' ini, akan tercium bau menyengat udang yang diolah menjadi bongkahan terasi.

Jika sampai di sana saat matahari mulai terik, Anda seperti memandang lautan berlian yang memantulkan cahaya matahari. Berada di pantai Surodadi seakan-akan memiliki pantai ini secara pribadi. Tak banyak orang yang berkunjung. Tampaknya memang belum banyak yang tahu potensi wisata pantai di desa ini.

Hanya ada beberapa orang yang mampir untuk sekedar memandang keindahan laut dari atas kendaraan yang mereka bawa. Bagi saya sendiri, tak lengkap rasanya jika tak 'mencicipi' bermain air di pantai ini. Meskipun airnya sudah terasa panas karena sengatan mentari, niat saya tak urung untuk main 'kecehan' (bahasa Tegal yang berarti 'basah-basahan'). Merendam kaki hingga setinggi betis, hingga iseng bermain pasir sambil mencari kerang tetap menjadi pilihan yang asyik di Pantai Surodadi.

0 komentar:

Post a Comment